| Sekali lagi!
Takut hanya akan merebut segalanya
Hidupmu bahkan masa depan mu. |Kalian apa kabar?
Semoga sehat selalu ya.
VOTE & KOMEN JANGAN DI LUPA SUPAYA MAFIOSO MAKIN DI KENAL.
OKE TERIMAKASIH.
SELAMAT MEMBACA
╰(*´︶'*)╯
______________________________Suara tembakan menggema di ruangan bernuansa hitam kepemilikan MAFIOSO. Ada seorang gadis terdiam sambil memakan makanan ringan dengan pandangan tak urung dari dua orang di depan sana.
Seulas senyum mengarah pada seorang cowok yang baru saja menyelesaikan tembakannya. Arella tahu bahwa menunggu Leo membalas senyum itu cukup sulit tapi tidak biasanya lelaki itu membalasnya dengan tatapan datar.
Leo terus melangkah ke arah gadis yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Ntahlah, rasanya sangat sulit untuk membalasnya tapi sekuat tenaga Leo menahan diri untuk tidak menarik kedua sudut bibirnya.
"Eh!" keluh Arella kala salah sebuah telapak tangan masuk ke sela bungkusan snack-nya.
Arella menatapnya kesal, bukankah itu adalah orang yang seharian ini mendiaminya juga selalu melempar tatapan datar? Kenapa mendadak ikut merebut makanan ringan yang sedang ia makan?
Dan tambah kesal lagi ketika tanpa bicara lelaki itu memakan makanan ringannya dan duduk tepat di samping Arella.
"Eh Bang? Baru bangun lo?" tanya Vero menyadari kedatangan Afla.
Arella yang ingin melontar marah pada Leo teredam ikut menyadari seseorang yang baru bergabung dengan mereka. Afla masuk dan sangat kentara bahwa tebakan Vero itu benar, Afla baru bangun.
"Lo bisa masak gak?" lontar Afla bertanya pada Arella.
"Ha? ... Mmm bisa ... Kayaknya sih. Kenapa Bang?" anak gadis seperti Arella jangan ditanya perihal keahlian memasak karena jawabannya pasti ada kata mungkin.
"Masak gih, gue laper." suruh Afla duduk di salah satu kursi samping Vero.
"Hah! Emm kenapa gak pesan aja? Biasanya mesan." Arella makin mengunyah makanan ringan di tangannya, berharap jika cowok di depannya tidak lagi mengharapkan sebuah makanan jadi dari hasil kerjanya.
YOU ARE READING
MAFIOSO
Teen FictionMafioso merekrut anggota baru? Cewek? Yah itu adalah hal yang dikagetkan oleh tiap tiap geng lawan. Bagaimana bisa seorang perempuan memasuki dunia dimana hanya ada kejahatan itu? Tapi itulah kenyataannya. Satu-satunya gadis yang mengambil bahaya...