|17| NAYANIKA

113 12 0
                                    

| Dia mungkin termasuk di dalam deretan NAYANIKA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| Dia mungkin termasuk di dalam deretan NAYANIKA.
Jejeran mata yang indah dengan daya tarik yang mampu menaklukkan banyak korban. |

Enjoy to Reading

(⁠・⁠∀⁠・⁠)
JANGAN LUPA SEMANGATNYA, SENYUMNYA, SAPAANNYA.

SELAMAT MEMBACA
(⁠✷⁠‿⁠✷⁠)
__________________________________


      "Nanti main lagi kesini ya, Non."

      Arella tersenyum ke arah ART yang kini ia kenal semuanya. Selain Mida, Naumi juga Keki, ada dua lagi yang menjadi asisten rumah ini yaitu Nini dan Gea.

      "Jangan nunggu Dan Leo ngajak, kalo pengen, main aja jangan sungkan." ucap Mida.

      Senyuman para ART Leo menghangatkan hati Arella. Ia tidak tahu letak baiknya sampai para asisten rumah Leo begitu ramah padanya.

      "Baik, Bi."

      "Nanti kalo Non kesini ntar Mbak kasih tahu lagi masakan kesukaannya Den Leo." timpal Nini.

      Arella hanya bisa membalas senyum dengan sesekali anggukan kecil. Ia melirik Leo yang kini juga meliriknya atau mungkin ia baru sadar bahwa dirinya sudah sedari tadi di tatap.

      "Ya sudah, Bi, Mbak, Arella pamit dulu." balasnya sopan.

      Ke lima asisten didepannya mengangguk. Arella berjalan keluar di ikut Leo yang sudah berpamitan lewat ekspresinya. Gadis itu menentang rantang susun yang isinya ada makanan untuk Jojo juga anak-anak Mafioso di rumah sakit. Itu tentu hasil masakan dari para pembantu Leo. Arella sempat belajar sedikit demi sedikit dari cara mereka memasak walau Arella tidak yakin apa yang ia pelajari itu masih terekam di otaknya.

      "Abis ini jangan kemana-mana lagi, kasihan Jojo pasti belum sarapan." ujar Arella setelah tubuhnya sampai di depan motor Leo.

      "Hm." jawab Leo singkat.

<•••>

      "Kemana aja sih lo berdua? Jam 10 baru nyampe!" itu sambutan dari Afla untuk Arella dan Leo.

      "Ya maaf, tadi masih di ajak Leo sarapan di rumahnya--"

      "HAH?"

      Arella menatap heran pada mereka semua yang kaget itu. Apa kata-katanya salah tadi? Ia lantas melirik Leo yang malah justru mengabaikan mereka semua dan duduk di sofa bangsal itu.

      "Beneran? Lo di ajak ke rumahnya? Serius lo, jangan becanda." timpal Veno.

      "Emang kenapa? Salah?"

MAFIOSO Where stories live. Discover now