Part 3 : Gangguan

126 7 0
                                    

- • Happy Reading • -

Semua mata tertuju kepadanya, tanpa diberi tahu pun Bu Ani pasti tahu si anak baru. Aesa mengangkat tangannya ragu, "Saya, Bu".

"Silahkan berdiri dan perkenalkan diri kamu" Bu Ani memberi ruang pada Aesa untuk mulai berbicara.

Gadis itu bangkit, menarik nafasnya dan dengan percaya diri menatap semua teman-teman sekelasnya.

"Halo, saya Aesa akrab di panggil Es, salam kenal semuanya" ujar Aesa memperkenalkan diri dengan lancar.

Bu Ani mengawali tepuk tangan membuat semua yang ada di kelas meniru, "Terimakasih, Aesa".

"Silahkan duduk kembali".

Bu Ani kembali berdiri di antara dua meja paling depan, "Ibu mungkin bisa terangkan sedikit tentang peraturan di kelas bahwa dilarang memakai jaket atau sejenisnya dan topi di dalam ruangan".

Aesa melihat dirinya sendiri, pantaslah sedari tadi mereka menatapnya. Ia lalu melepas jaketnya dan disampirkannya di sandaran kursi.

"Dan perhatian guru yang sedang mengajar juga" lanjut Bu Ani setelah melihat si anak baru menyerap apa yang dikatakannya dengan baik, "Baiklah, selamat datang Aesa, mohon bimbingan teman-teman untuk buat kamu nyaman bersama kita".

Pelajaran pun di mulai, entah kenapa Aesa merasa lega sekarang ini. Ia menoleh melihat ke arah Alya yang juga sedang melihatnya, mereka lalu tertawa kecil bersama.

Semoga hari ini bisa menjadi awal yang baik, harap Aesa. Gadis itu mengikuti pelajaran dengan baik, mereka yang ada di dekat Aesa mulai berkenalan sambil saling bertanya tentang materi yang belum di pahami.

Terkadang para cowok yang duduk di bangku belakang pun modus meminjam alat tulis kepada Aesa hanya untuk bisa bersalaman dengan gadis itu.

Si cantik hanya menggeleng kepalanya sambil tersenyum, berpikir bahwa orang-orang di sini sangat menghiburnya.

Jam istirahat telah tiba, suasana sekolah yang tadinya tenang kini kembali riuh. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu di kantin, beberapa ada yang menjalankan sholat dhuha juga.

Aesa di ajak Indah berkeliling setelah mengantar gadis itu dari toilet. Dan di sinilah Aesa sekarang, taman belakang sekolah.

Tempat yang biasanya dijadikan spot renungan malam saat kegiatan kemah, Indah meninggalkannya karena akan kembali membawa minuman segar.

Si cantik melihat-lihat sekitar, rumput yang masih basah tanda belum lama tempat ini selesai di rawat.

Tapi yang membuatnya merasa aneh, kenapa seperti nya hanya ada dia di sini?. Aesa merinding seketika, di tambah pohon mangga besar yang dahannya menjulang sampai ke luar tembok membuatnya berpikir yang tidak-tidak.

Gadis itu berusaha buta dengan pohon besar yang jauh dari pandangannya, ia membuka buku kecil layaknya note untuk mengalihkan pikirannya dengan menggambar.

Aesa duduk nyaman di bangku besi panjang tanpa sandaran itu, melipat kakinya sambil sesekali memandang objek yang dia gambar lalu dia tuang dalam coretan.

Bunga teratai di kolam kecil yang ada di sana, berdekatan dengan pohon mangga menyeramkan itu tengah mekar.

Sorot cahaya matahari itu seolah memberi kehidupan pada si bunga, tersenyum Aesa melihatnya.

My Lovely Ghost | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang