Part 6 : Teman

107 7 0
                                    

- • Happy Reading • -

Suasana kantin pada jam istirahat pertama sangat ramai, denting sendok bertabrakan dengan riuh tawa dan suara para siswa yang bersahut-sahutan.

Di salah satu meja yang hanya diisi tiga gadis ini lah yang lebih tenang daripada meja lain yang diisi banyak orang.

"Gak ambi gorengan, Al?" tanya Indah sambil mengibaskan tangannya di depan mulutnya yang kepedesan.

"Mau?" Alya hendak bangkit.

"Aku juga, Al" celetuk Aesa, "Dua aja".

Alya bangkit dari mengambil gorengan di meja sebelah sambil sedikit basa-basi dengan mereka yang ia kenal.

"Tambah kecap biar gak pedes" ujar Aesa pada Indah yang terus menyeruput minuman.

"Nanggung, udah mau habis" balas Indah.

Aesa akui Indah cukup cepat dalam hal makanan, Alya juga. Tapi Alya terlalu menikmati sehingga selalu habis paling akhir, alhasil Aesa dan Indah menunggu Alya selesai makan sambil nyemil gorengan.

Saat Alya akan kembali ke meja sebuah tangan mengulur kepadanya, seorang laki-laki tinggi dengan kulit sawo matang berdiri di depan Alya.

"Minta duit dong" ucap laki-laki itu.

Aesa menatap penuh selidik dan hendak membantu Alya yang dia kira sedang di palak, namun Indah terlihat biasa saja seolah-olah tidak melihat apa yang terjadi di dekatnya.

"Ora ono, gak di kasih sangu Ibu?" tanya Alya sewot.

"Lima ribu wae, buat bayar KAS" tekan pemuda itu.

"Nanti ah" Alya menyingkirkan tangan pemuda itu, "Nanti aja aku mau maem sek ini loh".

Pemuda itu terlihat kesal lalu dengan sengaja sedikit menarik karet rambut Alya sebelum pergi.

"Siapa sih, Al?" tanya Aesa.

Alya yang kesal membiarkan ikatan rambutnya sedikit longgar karena tangannya masih berminyak.

"Mas Bayu" jawab Alya kembali menghabiskan soto nya.

"Abangnya Alya" Indah ikut menjawab, Aesa membulatkan mulutnya kemudian mengangguk.

Aesa melirik laki-laki bernama Bayu yang merupakan Kakak laki-laki dari Alya itu di tengah keramaian kantin.

Bersama teman-temannya Bayu duduk di meja paling sudut, mereka menjadi yang paling berisik setelah datang ke kantin dengan suara keras bicara dengan Bahasa Jawa yang cukup kasar.

Merasa di perhatikan, mata Bayu menyusuri penjuru kantin dan menangkap seorang gadis tengah memperhatikannya.

"Eh, menurut kalian aku cantik gak?" Aesa bicara tanpa sadar setelah tertangkap basah tengah memperhatikan Bayu.

Indah dan Alya saling melempar pandangan, "Ca-cantik kok" jawab Indah kikuk.

Aesa menggeleng bingung harus berbicara apalagi, "Enggak, gak gitu".

"Tumben nih aku udah habis" Alya mengambil tisu yang dibasahi dengan gelas berisi minumannya yang dingin sebelum dia lap di tangannya.

Aesa melihat Indah yang sudah mulai memakan gorengan begitu juga dengan Alya, ia menghabiskan soto nya cepat lalu menyeruput minumannya sampai habis.

"Bentar, aku ke Mas Bayu dulu" Alya beranjak saat Aesa hendak berjalan meninggalkan meja setelah membayar makanan mereka.

Gadis itu duduk kembali bersama Indah, "Nanti jadi kan, Ndah?" tanyanya.

My Lovely Ghost | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang