05| UNTUK HATI YANG TERLUKA

99 14 6
                                    

Hallo, i'm back🤟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo, i'm back🤟

Satu vote + komen kalian, semangatku!!!

🔥🔥🔥🔥

"Mikh, lo serius pacaran sama Afghan?"

Mikha mendesah mengkal, kenapa teman-teman Afghan sangat bawel. Bukankah sudah jelas kalau Mikha tadi pagi bilang menerima permintaan Afghan, kenapa masih saja terus bertanya.

"Gue sama Neng Mikha nggak pacaran, kita berdua TTM, temen tapi mesra. Iya nggak Neng Mikha?" sahut Afghan. Cowok itu yang awalnya mengipasi jagung bakar bersama Ariel dan Atlas langsung berjalan mendekati Mikha yang tengah duduk bersama Starla, dan Excel.

Pulang dari sekolah, Afghan dan teman-temannya dan juga Mikha langsung ke halaman belakang rumah Ariel. Mereka tengah mengadakan bakar-bakar jagung bersama. Ini semua ajakan Excel. Entah sedang ngidam atau bagaimana gadis cantik itu.

"Neng Mikhaaaa." Afghan sudah duduk di sebelah Mikha. Dia menarik ujung seragam Mikha seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan.

Mikha menoleh. "Hm?"

"Kok cuma hm," cemberut Afghan.

Mikha memutar bola matanya malas, tapi aksi tersebut hanya dilihat Afghan karena yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing. "Iya sayang, kenapa?"

Ucapan Mikha barusan berhasil membuat teman-teman Afghan menatap dirinya. "Apa lo semua?!" bentak Afghan.

"Dih gaya lo, Af." Excel bergidik ngeri kemudian kembali melanjutkan bermain ponsel.

"Biasa Val, baru pertama kali punya cewek jadi gitu hahaha," sahut Ariel diiringi dengan kekehan.

"Ayo Neng Mikha kita ke sana biar nggak diganggu sama curut-curut nakal ini." Afghan mengajak Mikha untuk duduk di tempat yang sedikit jauh dari teman-temannya. Mikha hanya menurut tidak membantah sama sekali, membuat Afghan mendengkus.

"Khay," panggil Afghan. Sekarang mereka bisa ngobrol bebas tanpa takut diganggu teman-temannya.

"Apa?" tanya Mikha jutek.

Afghan mengembuskan napas gusar. "Lo gini sama aja buka kartu."

"Emang gue pernah bener di mata lo, nggak kan?" tanya Mikha jengah.

"Udah gue transfer sepuluh juta, udah masuk?" Afghan mengalihkan pembicaraan.

"Hem, thanks."

"Jangan kerja kayak gitu lagi. Lo udah punya gue, lo bisa minta uang ke gue." Afghan menyelipkan anak rambut Mikha yang sedikit berantakan ke belakang telinga.

Mikha menatap Afghan nanar. "Lo beneran mikir gue kerja jadi pelacur?"

"Iya."

"Omongan orang kaya emang nyakitin," ucap Mikha kemudian mendongak menatap langit sore yang dihiasi beberapa layang-layang.

HELLO, AFGHAN! | ON GOINGWhere stories live. Discover now