13| PERTAMA YANG GAGAL

112 11 1
                                    

Hallo, i'm back 🤟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo, i'm back 🤟

Selamat membaca, Vrennn💗💗

Satu vote + komen kalian, semangatku!!!

🔥🔥🔥🔥

"Padahal gue mau ngajak lo ke pameran, Khay."

Sudah hampir satu jam Afghan duduk di atas motornya, sesekali menatap jam tangan yang terpasang apik di pergelangan tangannya. Tangan kanannya bergerak mengelap keringat yang menetes, padahal udara malam ini cukup dingin. Tapi, entah mengapa yang Afghan rasakan justru sebaliknya.

Afghan menggulung kemeja kotak-kotaknya hingga ke siku, lalu jari-jemari nya  mengetuk-ngetuk kepala motor besarnya, netranya tidak beralih menatap rumah sederhana milik Mikha. Iya, cowok itu berada di depan rumah Mikha. Sesuai janjinya tadi siang di UKS---Afghan akan melakukan pendekatan pada Mikha untuk yang pertama kali. Namun, usaha pertamanya langsung gagal.

Tadi, sesampai di rumah Mikha, Afghan langsung turun dan mengetuk pintu rumah gadis itu. Dan yang dia dapati justru ibunda Mikha, kata wanita baya itu putrinya tadi sore keluar dengan seorang cowok. Itu pasti Elio, karena Mikha sempat bilang kalau mau pergi dengan Elio. Namun, Afghan tidak menyangka sampai malam gadis itu belum kunjung pulang.

"Fa, ngapain?"

Mendengar suara yang sangat familiar membuat Afghan langsung mengangkat pandangannya. Wajah cantik Mikha langsung Afghan dapati. Gadis itu menatap dirinya bingung. Melihat kebingungan yang sangat kentara Afghan langsung turun dari motornya. Di samping gadis itu berdiri seorang cowok yang Afghan ketahui namanya adalah Elio---teman sekelas Mikha. Afghan menatap Elio dingin, pun dengan Elio.

"Mau saingan sama gue, Bro?" Afghan menyunggingkan senyumnya.

Elio tidak mengindahkan ucapan Afghan. Cowok itu justru kembali menatap Mikha datar. "Gue pulang dulu, Mikh," kata Elio meminta izin pada Mikha.

Mikha mengangguk membuat Elio langsung naik ke motornya dan melajukan dengan perlahan. Afghan yang berdiri di samping Mikha tidak lepas menatap punggung cowok itu. Saingan baru. Afghan tidak takut, Elio tidak ada apa-apanya dibanding dirinya.

"Pacaran lo sama dia? Atau tuh cowok juga lagi pendekatan sama kayak gue?" tanya Afghan curiga.

"Udah lama, Fa? Kenapa nggak masuk aja? Ada Bunda di dalam," ujar Mikha mengalihkan pembicaraan.

"Jawab, Khay!" Suara Afghan sedikit meninggi.

"Gue sama Elio cuma teman sekelas, Fa. Nggak lebih. Tadi dia ngajak gue ke toko buku doang." Mikha mencoba meyakinkan Afghan, dia tidak mau Afghan menghajar Elio habis.

"Dia nggak pantes buat lo."

"Kenapa?" tanya Mikha spontan. Gadis itu langsung merutuki mulutnya yang tidak bisa dikontrol.

HELLO, AFGHAN! | ON GOINGWhere stories live. Discover now