19| COWOK MENYEBALKAN

89 12 3
                                    

Hallo, i'm back 🤟

Satu vote + komen kalian, semangatku!!!

🔥🔥🔥🔥

"Fa, balik kelas sana!"

Mikha menutup wajah Afghan dengan tangannya karena sedari tadi cowok itu tidak berhenti menatapnya. Bukannya apa Mikha menyuruh untuk kembali ke kelas, dia hanya takut ketahuan ada murid kelas lain yang nyelinap di kelasnya. Apalagi murid itu duduk di sampingnya.

Afghan menyingkirkan tangan Mikha lalu tersenyum lebar, membuat lesung di kedua pipinya semakin tercetak jelas. Iya, murid yang nyelinap ikut pelajaran di kelas XI IPS 5 adalah Afghan. Bukan ikut pelajaran, dia sedari tadi menopang dagu dengan tangan kanannya sembari tidak lepas menatap Mikha.

Mikha mendengkus karena Afghan hanya diam memamerkan senyumnya. "Fa, lo---"

Afghan memotong ucapan Mikha, "Husttt, jangan berisik princess. Atau nanti ketahuan sama botak, lo mau dihukum kalau sampai ketahuan, hm?"

Sontak Mikha menggelengkan kepala. "Ya... nggak lah."

Afghan mencubit hidung Mikha lumayan kuat. "Makanya diem."

"Namanya Pak Tedi, bukan botak," koreksi Mikha. Kenapa cowok ini suka sekali mengganti nama orang lain, seperti dirinya yang entah berapa banyak nama yang Afghan berikan untuknya.

Afghan melirik Pak guru yang sedang menjelaskan materi di depan, dengan penggaris kayu yang digunakan untuk memukul-mukul papan tulis. Dia menggelengkan kepala, bukan salah Afghan jika memanggilnya botak, salahkan saja pak guru itu kenapa memiliki kepala botak. Bahkan lalat saja bisa tergelincir jika lewat sana.

"Ribet, bagusan botak," ujar Afghan yang sudah kembali fokus menatap wajah Mikha.

Starla yang tempat duduknya digusur Afghan kini terpaksa pindah di samping Elio, untung saja teman sebangku Elio tidak masuk karena sakit. Merasa telinganya panas karena mendengar Afghan dan Mikha berceloteh tidak ada hentinya, Starla menatap pasangan itu yang duduk di belakangnya, tajam.

"Lo berdua bisa diem nggak?!"

"Iri kan lo, Star?" Afghan mengedipkan sebelah matanya genit, membuatnya langsung mendapat cubitan dari Starla. Mikha yang melihatnya hanya diam, tapi ada perasaan tidak suka ketika melihat Afghan berinteraksi dengan Starla.

"Ngapain iri. Gue udah punya cowok, pinter banget nggak kayak lo," sarkas Starla.

Afghan langsung membenarkan duduknya, dia yang tadi memangku dagu dengan tangannya di atas meja, kini sudah duduk tegap sembari menggeleng tidak percaya dengan ucapan jahat Starla.

"Pedes banget busettt," celetuk Afghan masih dengan gelengan kepala.

"Kalau cowok lo masih bacot mulu, lakban aja mulutnya, Mikh!" geram Starla.

Mikha tidak bereaksi banyak, dia hanya mengangguk saja.

Merasa terusik, Elio ikut ambil peran. Dia menatap Afghan dan Mikha bergantian, setelah puas cowok itu beralih menatap Starla. "Udah, Star. Ntar Pak Tedi denger."

Afghan tersenyum smirk, rasanya dia ingin membakar Elio sekarang juga. Apa cowok itu tidak puas, setelah Mikha sekarang sok akrab dengan Starla. Ya... meskipun Elio sudah menjelaskan kalau dia sudah punya cewek, tapi tetap saja Afghan dibuat geram dengan tingkahnya yang sok itu.

"Nggak usah sok akrab lo, dasar kutu buku!" sarkas Afghan.

Mikha melototi Afghan, tapi tidak dihiraukan sama sekali. Akhirnya Mikha kembali memilih membuka suara. "Fa, lo bisa diem nggak?!" Pertanyaan Mikha yang terlampau keras membuat perhatian XI IPS 5 teralih ke mejanya. Tidak terkecuali Pak Tedi.

HELLO, AFGHAN! | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang