What's wrong with Nata?

26.3K 1.8K 88
                                    

anggap aja syukuran mas thv join Cartier family 💃♥️

ramein kuy~

***

"Aya, sudah makan?"

Jari-jari yang tengah menepuk-nepuk dan meratakan serum itu berhenti secara mendadak. Badannya secara otomatis menegak. Menoleh dengan gerakan slow motion.

Apa katanya?

Barusan Nata memanggil dirinya?

Memanggil namanya?

NAMANYA?!

Yang benar saja!

Ini kejadian langka.

Saking langkanya Ayyara bisa ingat. Ini adalah kedua kalinya Nata memanggil dirinya dengan nama. Baru dua kali setelah lima tahun menikah! DUA KALI! Ayyara ingat, yang pertama itu saat dirinya melahirkan Ziel. Itu artinya empat tahun lalu.

'Terimakasih Aya, terimakasih. Kamu hebat.'

Begitu. Itu yang Nata bilang saat dia berhasil melahirkan Ziel. Ayyara ingat jelas. Akan selalu ingat.

Jika sedang di rumah Ayahnya atau sedang berkunjung ke rumah Ibu nya, Nata selalu melabeli dirinya dengan sebutan 'istri aku' ataupun 'istri Nata' tidak pernah sekalipun menyebutkan nama.

Makanya kejadian ini patut di masukan kedalam tujuh keajaiban dunia.

"Mas?"

Nata menaikan alis, bingung dengan respon perempuan itu yang mendadak lemot. "Kamu sudah makan?"

"Hah, apa gimana, Mas?" Ayyara mendekat. Berdiri dihadapan suaminya dengan kaku.

"Kamu, Aya, sudah makan?"

TUH KAN!

Ayyara menggigit bibir. Dia tuh salting ya Rabb! Nata kenapa sih?! Dia kan jadi gemes. Mau kayang!

Efek Nata manggil namanya aja sebegini nya. Bikin Ayyara pusing. Pengen denger lagi jadinya.

"Kamu kenapa, sih?" heran Nata. Dia melepaskan satu persatu kancing baju koko nya lalu memasangkannya ke hanger.

"Coba panggil aku lagi!" pinta Ayyara dengan semangat. Ingin mengetes pula, siapa tau Nata lupa dan tidak sengaja memanggil namanya.

"Buat apa?"

Tuh kan. Bahu Ayyara merosot. Seratus persen yakin kalau tadi Nata hanya tidak sengaja.

"Saya tanya, buat apa, Aya?"

askskskhsjlrlsblrbrsjh

Ayyara pengen pingsan aja rasanya.

"Mas, tanggung jawab loh."

"Kenapa lagi?" tanya Nata. Sudah mengerti kenapa perempuan itu bisa bersikap demikian. Dia menggigit pipi bagian dalam dengan gemas.

"Jantungku turun ke empedu. Gimana dong?!"

"Lebay!" tukas Nata. Dia bergegas masuk ke ruang pakaian sambil menahan bibirnya agar tidak tersenyum. Parahnya takut kelepasan tertawa saking gemasnya.

"Siap-siap. Kita makan diluar."

Lagi-lagi Ayyara dibuat terkejut. Dia tuh masih lemes plus salting jadi cuma bisa duduk di ujung ranjang. Jantungnya deg-degan. Ayyara menggerutu.

Gue kok kayak ABG?! jeritnya dalam hati.

Dia pengen teriak aja pas liat Nata yang udah ganti baju. Lebih rapi— lebih ganteng juga! Laki-laki itu serius mengajak Ayyara pergi?

"Kamu gak denger saya?"

"Hah? Apa, Mas?"

Dia udah kayak orang bego aja yang cuma bisa hah heh hoh doang. Ngangong-ngangong kayak orang dongo. Salah Nata pokoknya!

"Siap-siap. Kita makan diluar." Nata mengulangi ajakannya. Dia menggeleng melihat Ayyara yang masih linglung. Hebat juga sihirnya.

"Serius?!" tanya Ayyara hiperbola. Dia masih gak percaya loh Nata ngajakin makan di luar. Hari ini ada dua keajaiban sekaligus buat Ayyara. Hoki banget sih.

"Kalo gak mau yasudah tidak perlu."

Saat Nata akan berbalik lagi menuju ruang pakaian untuk melepas pakaiannya lagi, Ayyara dengan cepat menyela. "Oke ayo, aku siap-siap."

Tidak ada pergerakan. Nata jadi kesel sendiri. Dia berdecak. "Ayyara?"

"IYA!"

Nata melonjak kaget. Wanita itu menjawab terlalu bersemangat. Sedangkan Ayyara meringis. Malu sendiri dengan kelakuannya. Dia menggaruk tengkuk. Lalu bergegas menuju ruang pakaian. Tapi sebelum itu—

"Aya?"

Argh! Ayyara bisa gila sendiri jika seperti ini. Dia berbalik badan dan menghadap Nata.

"Mas, stop panggil nama aku bisa?"

"Kenapa?"

"Mas kenapa tiba-tiba panggil nama aku?" bukannya menjawab, Ayyara malah terus bertanya. "Kenapa, Mas?"

Nata mengedikan bahu. "Tidak boleh?"

Ayyara menggeleng lalu mengangguk. "Boleh. Boleh banget. Tapi, Mas gak kasian sama aku?"

"Memangnya kamu kenapa?" Nata memperhatikan Ayyara dari ujung kepala sampai kaki. Tidak ada yang salah. Wanita itu terlihat baik-baik saja. Terlihat cantik juga sempurna.

"Mas tau gak, kalo sekarang jantungku udah gak lagi di empedu? Dia udah ngegelinding gara-gara mas panggil nama aku."

"Kamu gombalin saya?"

Ayyara menghentakan kaki. Sebal dengan tanggapan Nata. Laki-laki itu aneh. Tidak biasanya dia memanggil namanya. Tidak biasanya juga mau berlama-lama meladeni pertanyaan-pertanyaan tak bermutu seperti tadi.

Mata kecilnya menyipit. What's wrong with Nata? AADN— Ada Apa Dengan Nata?

Mencurigakan.

Melihat Ayyara yang menghentakkan kaki lalu bergegas pergi membuat tawa kecil Nata akhirnya terdengar. Mengusap wajah lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan. "Haah, istri gue kok gemesin?" monolognya.

[sebagian narasi di-cut]

Kali ini beneran jumpa kapan kapaaaaan lagi

BHAAAY!!

Cey, 18 Juli

-see u-

1000% GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang