Kekuatan Syndrome Couvade

21.2K 1.4K 68
                                    

hi, udah lama ya? maap:(

***

Secara etimologi ngidam berasal dari kata idam yang artinya ingin. Sedangkan secara terminologi ngidam berarti suatu kondisi yang dialami oleh wanita yang sedang hamil, ketika ia begitu menginginkan sesuatu baik itu yang bersifat wajar maupun di luar batas kewajaran.

Contohnya seperti Nata yang kemarin malam minta dibuatkan risoles berisi irisan buah apel.

Nata adalah satu dari sekian banyaknya suami yang merasakan apa itu ngidam. Dokter kandungan yang mereka temui tadi menjelaskan banyak hal perihal suami yang mengidam.

Kondisi ini merupakan salah satu gejala yang timbul karena kehamilan simpatik atau bisa juga di sebut Syndrome Couvade. Sindrom ini tak hanya dapat menyebabkan suami mengidam, tapi juga bisa membuat suami mengalami berbagai gejala yang mirip dengan keluhan ibu hamil.

Kasihan. Mana mukanya lesu banget.

Tapi untungnya Dokter bilang bahwasannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari sindrom ini. Karena sindrom suami mengidam diyakini dapat membuat hubungan emosional antara suami dan istri yang tengah hamil menjadi lebih baik.

Tapi, asal kalian tau. Dibalik rasa khawatir itu, Ayyara malah merasa sedikit puas? Sebab akhirnya Nata merasakan apa yang dia rasakan saat mengandung Ziel.

Ya memeskipun gejala ngidam saat mengandung Ziel tidak terlalu aneh-aneh. Mungkin yang paling aneh saat itu adalah keinginan Ayyara untuk melahirkan di Maldives. Dan untungnya Nata mampu menuruti itu.

Iya, anak sulung mereka yang di beri nama Jazziel Cairo Mahdhava itu memang lahir di pulau yang terkenal akan keindahannya itu. Sedikit berbeda memang. Dimana biasanya orang-orang datang kesana untung honeymoon, Ayyara malah datang untuk melahirkan.

"Mas, kalo nanti aku minta lahiran di tempat jauh lagi gimana?" tanya Ayyara yang duduk disamping suaminya. Hari ini mereka memutuskan untuk pergi ke Dokter kandungan. Dan hasilnya memang sesuai dengan apa yang dikatakan Dokter Hanna. Kandungan Ayyara saat ini baru memasuki usia lima minggu.

"Lebih baik daripada kamu minta lahiran di kolong jembatan."

Ayyara menatap julid pada suaminya yang masih menyender dengan lemas. Lengkap dengan wajah lesu yang ditempelkan di kaca mobil. Demi keamanan, mereka pergi menggunakan jasa Pak Budi, salah satu sopir milik Setya.

"Yaudah, nanti aku pengen lahiran di Antartika." ketus Ayyara.

Nata melirik hanya dengan ekor mata, terlalu lemas jika harus menggerakkan tubuhnya. "Di Mars juga saya jabanin."

Hening mendominasi, sebab Ayyara juga memilih diam. Sedikit kasihan melihat Nata yang terlihat lunglai makanya dia memutuskan untuk ikut diam juga. Meskipun bibirnya gatal sekali ingin mengoceh.

"Ay,"

Ayyara menoleh dengan senyuman manis. Akhirnya Nata mau bicara. "Kenapa, Mas? Mau ngomongin apa? Aku dengerin."

"Saya ... "

Ayyara dapat melihat jakun suaminya bergerak naik turun karena menelan ludahnya sendiri. Ayyara semakin penasaran. "Apa, Mas?"

"Saya mau sayur garem."

"Hah?"

Permintaan konyol macam apa ini? Senyum manis Ayyara tadi langsung hilang begitu saja. "Mas ... "

Tubuh yang semula Ayyara lihat lemas itu kini duduk dengan tegap. Jangan lupakan raut wajahnya yang berseri-seri. Mata besarnya pun menatap Ayyara dengan berbinar.

1000% GENGSIWhere stories live. Discover now