05

11.3K 540 4
                                    

Happy reading 💐

"Gan!? mana makanan yang dikasih Gabriel!?." Saka gak langsung Pulang ke rumah nya melainkan kerumahnya Afgan, gak pa-pa sih orang rumah mereka satu jalur.

"Di atas meja makan!!." pekik Afgan dari kamar, rumah Afgan gak berlantai dua tapi masih orkay lah dan rumah nya juga besar. orang tua nya bukan bos sih tapi jabatan nya di kantor itu tinggi.

"Tu anak kasih apa yak?." Saka berjalan menuju dapur. Di dapur ada Kantong plastik yang Gabriel kasih. Sambil bersenandung kecil Saka membuka plastik dari Gabriel.

"Kayak kenal nih aroma." Gumam Saka yang hidung nya meraba aroma makanan nya.

"Rendang Jengkol!!!! Aaaaa!! Gabriel!! tengkyu!!." Saka menjerit kesenangan, ia juga suka Rendang Jengkol apa lagi buatan mamah vina. Beh mantap:>

"Lu kenapa njing!!." Afgan panik denger jeritan Saka, kirain ada apa ternyata kesenangan.

"Gabriel ngasih Rendang Jengkol!!." Saka bergegas mengambil piring dan nasi. eits! Saka itu udah dianggap sebagai anak oleh orang tua Afgan, makanya Saka gak ada sopan nya sama anak pemilik rumah, toh Afgan B aja.

"Pelan pelan sak." Peringat Afgan dengan lembut, ia juga mulai mengambil piring.

Afgan dan Saka pun makan berdua. Akibat terlalu nafsu makan Rendang Jengkol Saka sampai tidak berhenti mengunyah makanan nya.

Di sudut bibirnya terdapat noda makanan, Afgan yang melihat itu mengambil sehelai tisu.

Dengan tiba tiba Afgan mengelap noda dibibir Saka yang membuat dirinya kaget. Entah kenapa tiba-tiba wajah saka memerah, seperti malu.

Afgan yang melihat nya hanya tersenyum.

"Njing kenapa muka gua panas?."

Saka dan Afgan eye contact Saka yang memulai ia juga yang memutuskan eye contect nya.

cocwit ya🤭

.
.
.
.

"Tunggu sini aja." perintah Gabriel dan diangguki Darren. Gabriel ingin mengganti bajunya. Gerah!

Gabriel dan Darren berada di kolam renang, sambil nge-bucin dong.

"Bunda nyuruh kamu nginap di sana rumah bunda."

"Emang boleh?." tanya Gabriel dengan suara manja nya.

"Boleh dong." Darren mencubit hidung Gabriel.

"Mandi yuk!." ajak Gabriel. Tanpa aba-aba Darren mendorong Gabriel hingga basah kuyup. Dan Gabriel gak tinggal diam, ia menciprat air ke arah Darren hingga basah kuyup sama seperti nya.

Dari dalam Vina mendengar suara Gabriel yang berteriak-teriak dan ketawa yang kencang, Vina yang mendengar nya terkekeh kecil ia juga geli dengan tawa Gabriel.

"Mamah!!." pekik Gabriel dari kolam renang.

"Nih!." Vina tau pasti Gabriel memanggil nya ingin menyuruhnya untuk mengambil kan handuk.

"Ih!, kok mamah tau sih." Gabriel dan Darren naik ke atas dengan menggunakan handuk yang melilit tubuhnya untuk menutup bagian bawah.

Headmaster [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang