09

6.6K 510 19
                                    

Happy reading

Janlupa vote ya, thank you 💗

jangan jadi silent reader dong😊

"hiks... hisk..." Terdengar isakan kecil dari ruangan guru Sejarah yap Sabrina, setiap guru mendapatkan ruangannya masing-masing jadi gak kayak disekolah lain yang satu ruangan buat semua guru.

Darren yang mendengar isakan itu bergegas keruangan, kenapa Darren bisa tau? Setiap kali jam istirahat Darren akan berkeliling ke ruangan guru-guru untuk mengecek kondisi mereka tentunya.

Tapi ini belum istirahat kenapa? Sebab perkejaan Darren sudah selesai jadi ia memutuskan untuk mengecek kondisi guru-guru lain.

"Sabrina? kamu kenapa?." tanya Darren penasaran.

"hiks... hiks... Ta-tadi waktu a-aku ngajar di hiks... kelas ada murid yang telat hiks... terus aku tegur ta-tapi dia ngelawan terus dia mempermalukan akuu.. hiks... aku diketawain sama murid-murid."

"Siapa nama nya? biar aku hukum?."

"A-aku kurang tau hiks..."

"Sekarang antar aku ke kelas itu." Sabrina mengangguk terlihat senyum kemenangan di wajah nya tapi tidak dilihat oleh Darren. Dasar ular.

Selang beberapa menit Darren dan Sabrina sudah berada di depan pintu kelas, Darren terkejut melihat kelas nya.

'I-ini bukan nya kelas Gabriel?, tu-tunggu jangan bilang kalo yang ngelawan Sabrina itu.... GABRIEL!.'

"Kamu yakin ini kelasnya?."

"Iya ini kelas nya."

'Fiks ini pasti Gabriel.'

Saat Darren dan Sabrina masuk ke kelas murid yang tadinya kesana-kesini menjadi diam dan kembali ke tempat masing-masing saat melihat yang datang
itu Darren kepala sekolah disana.

Gabriel tersenyum melihat Darren yang menatapnya, saat melihat kearah samping Darren Gabriel memutar malas matanya siapa lagi kalau bukan Sabrina.

'Aduh mag gue kambuh lagi.' Gabriel memegang perutnya yang sakit.

"Gabriel sini kamu!." Bentak Darren, Gabriel yang merasa terpanggil langsung berdiri dan berjalan menuju Darren. Bentakan Darren tidak membuat Gabriel takut sama sekali ia tau saat Darren membentak nya di kelas itu karena ada siswa/i lain di sana jadi dia harus tegas.

"Kenapa pak?."

"Minta maaf sekarang ke bu Sabrina."

"Gak mau! Saya kan gak salah!." Kini Gabriel yang membentak Darren.

"Kalo kamu memang gak salah kenapa bu Sabrina bisa nangis!."

"Bu Sabrina nangis? hahaha.... buk! ibuk itu udah dewasa masa nangis! haha.... lawak."

"GABRIEL ALGANTARA!." Mendengar bentakan keras dari Darren yang tidak pernah ia dengar membuat keberanian Gabriel menciut. Gabriel sama sekali tidak pernah dibentak seperti ini oleh Darren.

Headmaster [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang