25

2.7K 160 7
                                    

Happy reading 👸


"Halo bun?"

"....."

"Bunda kenapa? kok gugup gitu? ngomong aja bun gak papa!."

"Ga-gabriel, Gabriel diculik!." ucap Sina diseberang telepon dengan nada suara takut dan cemas.

"APA!! Bun! bunda jangan bercanda! gak lucu!."

"Bunda seri—."

Tut.

"Gabriel diculik," Belum sempat Afgan bertanya Darren sudah memberitahu jawaban, dengan cepat Darren menuju pulang sekarang emosi nya sudah memuncak, 'Berani-beraninya!'

Kecepatan mobil semakin cepat, Afgan dan Faisal dibuat istighfar terus karena dibawa bar-bar oleh Darren.

Sesampai di rumah Darren dengan tergesa-gesa membanting pintu,

BRAKK

"Hiksss... Gabriel yah hiksss..." Vina menangis tersedu-sedu di pelukan suaminya begitu juga dengan Sina.

Zitlan dan Elang dikabari oleh istri-istri mereka bahwa Gabriel diculik, dengan cepat Zitlan dan Elang menuju ke rumah Darren dan Gabriel.

Sesampai nya disana mereka berdua dibuat terkejut dengan kondisi istri-istrinya, mata dan wajah merah, bibir bergetar menahan tangis, terdengar Isakan yang dipaksa berhenti.

Zitlan dan Elang memeluk istri masing-masing, setelah mereka berdua merasa istri-istrinya mulai tenang Zitlan mempertanyakan bagaimana Gabriel bisa diculik.

Kedua istri itu menjelaskan dengan rinci dan bergantian namun setelah itu mereka berdua kembali menangis.

"Bun! jelasin sama Darren, apa maksudnya Gabriel diculik!." Tidak ada jawaban dari Sina maupun Vina.

"Pah! yah! jelasin sama Darren!. PAH!!" Elang tersentak kaget mendengar bentakan keras dari putranya itu.

Darren menjatuhkan diri berlutut, "Pah.." lirih Darren "hiksss Je-jelasin hiksss..."

Elang sungguh terkejut melihat anaknya menangis untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun.

Dengan perlahan Elang dan Zitlan menjelaskan apa yang dijelaskan oleh istri-istri mereka.

"Hikss... kenapa! KENAPA!! HARUS GABRIEL!!" Darren bangkit, dan berjalan cepat kearah kamar.

"GABRIEL!! kamu dimana! GABRIEL!! hiksss... GA-BRIEL hikss..." Darren tak kuasa menahan air mata nya, ia mengambil foto Gabriel yang dibingkai dekat dengan tempat tidurnya.

Darren masih tersedu menahan tangis sambil memeluk foto Gabriel, Selang beberapa menit Darren berhenti menangis.

tok tok tok..

"Masuk!." ucap Darren dari dalam.

"Ren! gua tau siapa yang bisa nemuin keberadaan Gabriel dan Saka." Sontak Darren berdiri meminta penjelasan dari Afgan.

"Nama nya David Malganta seorang CEO yang terkenal sekaligus hacker handal, menurut informasi yang gua dapat dia sering bantu para polisi untuk mecahin kasus."

"Da...vid.., waitt!." Darren mengambil handphone nya di kocek celananya, terlihat Darren sedang menelepon seseorang.

"Vid! tolong gua!."

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now