27

2K 152 14
                                    

Happy reading 💞

"HAPPY BIRTHDAY SAKAA!!." Saka tersentak kaget dengan panggilan yang keras itu.

Gabriel, dia pelakunya dengan Afgan dibelakangnya, Saka langsung menghampiri mereka berdua.

"Huaaaa... gue kira kalian berdua lupa sama ulang tahun gue." Sambil memeluk tubuh Gabirel.

"Cup cup cup.... Saka nya siapa sih?."

"Saka nya gua." Bisik Afgan ke Gabirel, Gabriel mendengar itu mematung sejenak dirinya terpukau dengan bisikkan Afgan.

"Udah yuk! kita makan kue, gue tadi ada bikin kue." Ucap Saka melepaskan pelukannya dari Gabriel. Mereka berdua mengikuti Saka dari belakang.

"Semangat ya bro!." Gabriel menyenggol lengan Afgan dengan wajah sumriang sementara sang empu menatap Gabriel dengan datar.

'Datar aje muka lu sok cool! nanti juga bakalan kayak bayi gede tu muka!.' Batin Gabriel, kesal karena tatapan Afgan.

Mereka bertiga duduk di bangku milik Saka, "Mana hadiah buat gue!." Saka mengajukan kedua tangannya meminta hadiah.

"Tenang aja! ada kok, tapi hadiah punya Afgan lebih spesial~."

"Wih! apa tuh!?." tanya Saka menatap ke Afgan semetara sang empu tersenyum tipis.

'Wihh! gilak! ternyata senyum Afgan manis juga yak!?. Eh! tapi gak deng senyum mamas Darren lebih maniss!.'

"Rahasia dong." Jawab Afgan.

"Pokoknya ya! hadiah nya itu enak banget!." Ucap Gabriel dengan menaik-turunkan alias nya.

"Makin gak sabar gue! kira-kira seenak apa sih?." tanya Saka lagi.

"Enak banget Sak!." balas Gabriel.

"Tapi kapan ngasih nya?." tanya Saka menatap kearah Afgan dengan senyum selebar odol gigi.

"Tunggu aja."

Setelah itu mereka mulai makan kue yang dibuat Saka. Mereka bersenang-senang penuh tawa, rasa sedih yang beberapa menit lalu yang dirasakan oleh Saka hilang karena kedua teman nya.

'Makasih ya udah datang kehidup aku, aku bersyukur banget ada kalian.' Batin Saka sambil melihat kedua teman nya yang sedang asyik bercanda.

.
.
.
.

"Faisal!" Faisal yang merasa dipanggil langsung menghampiri arah suara, "Faisal tolong ambilkan tas bapak dikamar." ucap Vina dan diangguki Faisal.

Faisal naik menuju kamar tuan rumah nya sesampainya di kamar Faisal mengambil tas yang berada di meja kerja milik Zitlan.

Saat mengambil nya selembar kertas jatuh Faisal yang melihatnya mengambil kertas itu, ternyata itu bukanlah kertas tapi foto.

"Ini teh foto nya siapa nyak!." Faisal menatap foto itu dengan saksama, rasanya dirinya pernah melihat foto itu tapi entah dimana itu.

"Faisal!." Panggil Vina dari bawah, "Iya buk!." Jawab Faisal lalu turun dan memasukkan foto itu ke saku bajunya.

"Kenapa lama?."

"Itu buk saya teh kesusahan cari tas tuan."

"Ya udah, kamu bawa kekantor ya."

"Loh!?, tuan teh lembur lagi?."

Headmaster [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang