18

4.6K 300 7
                                    

Happy reading 🌚

Jangan lupa votmen ya.
Jangan jadi silent reader okey.

Darren dan Gabriel sudah dibandara dimana penerbangan 30 menit lagi, Zitlan dan Vina hanya mereka berdua yang mengantar Darren dan Gabriel, Elang dan Sina sedang sibuk, Elang di luar kota dan Sina dirinya harus ikut dengan Elang, suaminya.

"Dadah mamah!.. aku mau ketemu mbak rojeh." Gabriel melambaikan tangannya sebelum meninggal kan kedua orang tua nya.

"Iya!, hati-hati ya!."

Pesawat pun meluncur terbang meninggalkan Indonesia, perjalanan yang ditempuh cukup jauh.

.
.
.
.

"Gan? lo? ga-."

"Ya gua gay, tapi hanya sama lo Sak." Ucapan Afgan berhasil membuat Saka terdiam tak berkutik.

Saka yang tadi nya terdiam langsung meninggalkan Afgan yang masih duduk disofa, Saka keluar dari rumah Afgan dengan berlari.

BRAKK.

"SIALAN!!. KENAPA GUA MINTA SAKA JADI PACAR GUA SIH!!! AGRHH!!." Sambil mengacak-acak rambutnya dengan kuat dan brutal.

BRAKK-BUGHH

Barang-barang yang berada didepannya menjadi berantakan, meja terbalik, dan bingkai foto pecah akibat dilempar dengan vas bunga yang berada di sampingnya.

Afgan mendudukkan dirinya dengan kasar ke sofa, kepalanya menggadah keatas sambil memejamkan matanya, tangan kanannya memijat punggung hidungnya.

Dalam lamunannya ia masih memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu, hatinya tak tenang dan gelisah. Sungguh jika bisa memutarkan waktu Afgan sangat ingin memutar waktu sebelum Saka membaca kertasnya.

Dari kejauhan terlihat Saka sedang berlari menuju rumahnya, Saka masuk dengan terburu-buru terdengar suara pintu yang ditutup dengan keras.

Saka membaringkan tubuhnya di atas ranjang milik nya, Saka memejamkan matanya dengan kedua tangannya sebagai tempat bertumpu kepalanya.

Wajah Saka memerah saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, Saka ia tidak tau ada apa dengan dirinya.

Dirinya sampai tertidur pulas akibat memikirkan hal tadi.

.
.
.
.

"Alo gess!, welcome to my vlog." Gabriel merekam dirinya di handphone nya dengan Darren disampingnya.

"Tebak gue mau kemana hayo? pasti kepo kan hihihi...."

"Gwe mau ke Korea! gess!, Iri lu pada kan!. Oh ya gue ke Korea gak sendirian loch..., nih dia sama mas pacar." Gabriel membawa handphone nya kearah Darren, Darren tersenyum manis kearah handphone nya.

"Senyum nya jangan manis-manis nanti penonton aku salting, dan senyumnya cuma buat aku aja." Gabriel mematikan handphone nya.

"Iya iya, senyum nya cuma buat kamu."

.
.
.
.

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now