07

8.3K 506 6
                                    

Happy reading 💗

Jangan lupa votmen ya🤗
Ada kesalahan kata tandai ya.


Bel pulang sekolah bunyi, terlihat siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing termasuk kelas Gabriel.

"Tarjadi gak ke itu?."

"Jadi dong. Tapi lu ikut kan sak?." Saka hanya menganggukkan kepalanya, mereka bertiga berjalan ke parkiran sambil merangkul pundak, seperti tiga serangkai.

Tiba di parkiran sekolah tiga serangkai berhenti yang berhenti itu Afgan sama Saka, mereka berdua lihat ada kepala sekolah di parkiran, sebagai teman yang peka mereka berdua meninggalkan Gabriel di parkiran.

"Gua pulang dulu yhe!!, yuk sak!." Kedua teman nya melambaikan tangannya. "Pak! antar sampai rumah ya! tapi ke OYO juga bisa!." pekik Saka di atas motor Afgan.

"Sialan lu bedua!." Gabriel berbalik melihat kearah motor nya, disamping motor nya ada mobil Darren. "Mati gue! apa gue lari aja yak?, eh tapi motor kesayangan gue?, ah bodoh lah."

"KABURRR...." Gabriel dengan sekuat tenaga berlari dengan cepat begitu pula dengan Darren semakin kencang Gabriel berlari semakin kencang juga Darren mengejar nya. Orang orang yang melihat nya hanya menunjukkan raut wajah aneh.

Darren sudah capek mengejar Gabriel, tapi capek itu hilang saat melihat seorang remaja membawa sepeda. "Dek! Saya pinjam sepedanya ya?! ini uang buat kamu. Saya pinjam ya!." dengan tergesa-gesa Darren mengayuh sepedanya dengan cepat. Uang yang ia berikan kepada remaja itu cukup banyak sekitar 5 lembar warna merah semua.

Gabriel melihat kearah belakang tidak terlihat tampang Darren dari kejauhan yang membuat nya berhenti sejenak di bawah pohon.

"GABRIEL!!." Gabriel yang sedang beristirahat tersentak kaget ia berdiri dan langsung berlari, tapi tak lama ia berlari tiba tiba kaki nya tersandung batu.

"AKHH." Gabriel terjatuh dari kejauhan terlihat wajah panik Darren yang sangat kuat, Darren dengan cepat menghampiri Gabriel sampai sampai terdengar suara jatuh sepeda yang cukup keras.

"Sini aku bantu." Darren mengulurkan tangannya untuk menarik Gabriel, tapi Gabriel tidak memperdulikan nya secara tiba-tiba Darren mengangkat tubuh Gabriel ala koala dengan hati hati Darren mendudukkan tubuh Gabriel ke sepeda nya.

Gabriel yang diperlukan seperti itu hanya bisa pasrah, apa boleh buat kaki nya sakit mana mungkin dia bisa lari.
"Aku udah bilang jangan lari."

"Kapan?."

"Tadi."

"Perasaan kagak ada deh, bohong lu yak."

"Udah udah! sekarang aku antar kamu pulang."

"Pake sepeda ini?."

"Iya, kenapa kamu gak mau?."

"Gua cuma nanya njing!."

"Ya udah yuk berangkat."

"GASS!!."

Darren dan Gabriel sekarang sudah masuk kejalan rumah Gabriel tinggal beberapa meter lagi.

"Kita romantis yah!." Darren membuat suara sedari tadi Gabriel cuma diam kayak orang kesurupan. dan Gabriel cuma berdehem.

"Andai kita pacar."

"Bukan nya udah?."

"Jadi kamu mau jadi pacar saya?." Darren menoleh kan kepala nya kebelakang.

"Gak!."

"Yahhh."

"jadi pacar saya!."

"hM."

"Serius?."

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now