7

35.3K 2.1K 71
                                    

Brak-!

Nio menutupi matanya saat sinar silau menyeruak masuk ke dalam ruangan tempatnya di kurung oleh Lucas.

"Nyonya?" Saat pengelihatannya jelas, Nio tahu jika yang telah membuka pintunya adalah Ibu dari Lucas.

Alexandria dengan wajah dinginnya tak menggubris Nio. Dia menarik salah satu kursi dan duduk di atasnya sambil menyulut rokok dan menyelipkannya di antara jari jarinya.

Tak ingin membuang lebih banyak waktu berada di ruangan itu, Alexandria segera menanyakan sesuatu yang baginya sangat penting

"Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan anakku?"

Nio menunduk merasa takut. 'Tentu saja Nyonya akan menanyakan hal itu.'

"Nyo-nya, saya dan Tuan Lucas masih belum-"

"Satu bulan lebih dan anakku belum menyetubuhimu sama sekali hah?!"

Alexandria bangkit dari duduknya dan langsung menarik kuat kuat rambut Nio. Hingga suara Nio yang menjerit tercekat terdengar.

"Akh!"

"Kau tak berusaha sama sekali hah?! Ah... Apa karena aku lunak padamu selama ini, karena aku tak memintamu memakai alat alat itu dan karena aku tak memberimu obat perangsang lagi, kau jadi tak tahu diri?!"

Plak!

"Akh! Ampun Nyonya ..."

"Tugasmu hanya untuk menggoda anakku! Buat di menghamili dirimu! Dan setelah itu pergi sejauh mungkin dari sini! Hah!"

"Kau membuat moodku semakin buruk, jalang!" maki wanita itu sambil menempelkan dan menggoreskan ujung rokoknya yang masih menyala ke lengan kanan Nio.

"Akhh ... Nyonya ampun ..." Nio terus menerus memohon ampun kepada wanita dominan itu.

Namun Alexandria sangat sulit mengendalikan emosinya. Dia wanita yang ringan tangan dan memiliki sedikit rasa kemanusiaan.

Plak!

Plak!

Entah itu tamparan atau bahkan tendangan. Nio mendapatkan semuanya malam itu.

Apakah Nio bisa berharap akan ada seseorang yang menyelamatkan dirinya dari Alexandria? Bisakah Nio bermimpi jika Lucas akan datang dan menyelamatkan Nio? Membela Nio dari kemarahan ibunya?

'Tidak ... Tuan Lucas tak benar benar mempedulikan aku atau siapapun.' Batin Nio.

Amarah yang kembali tak tertahankan itu membuat Nio menjadi samsak bagi Alexandria. Wanita yang masih terlihat sangat cantik di usianya yang menginjak 40 tahunan, dia terus menyiksa Nio.

"Kau harus paham tempatmu jalang!"

"Dasar sialan! Aku ingin anakku menghamili dirimu!"

Plak!

"Ambilkan cambuk!" Pinta Alexandria Jon yang tak kuasa menahan air matanya saat dia melihat keadaan Nio yang sudah berantakan dan babak belur.

"Ta-pi Nyonya, Nio sudah sangat kesakitan. Dia-"

"AMBILKAN CAMBUK ATAU KEPOTONG TANGANMU, JON!"

Benar benar seperti iblis wanita yang kehilangan sisi baiknya, Alexandria tak sama sekali mengasihani Nio yang rasanya hampir pingsan.

"CEPAT!"

"Ba-ik Nyonya."

'Bisakah Nyonya membunuhku saja saat ini? Ahh ... Ini sakit sekali ...' Keluh Nio di dalam hatinya.

Milik Tuan Lucas (BL)Where stories live. Discover now