24

6.7K 429 9
                                    

Nio benar benar ketakutan. Dia tak bisa membayangkan apa yang dilakukan kepada Michael.

"Apa maksud Nyonya, Luc? Michael... Matanya? Tiada?"

Nio terguncang. Otaknya mulai membayangkan skenario bagaimana Michael dimusnahkan.

"Aku-"

"Shut... Jangan memikirkan apapun lagi Nio." Lucas menahan kedua tangan Nio yang sejak tadi mengusap wajahnya sendiri.

"Tapi Michael... Dia-"

"Dia memang sudah lama mati. Jadi-"

Plak!

"Nio?" Lucas kaget saat Nio menamparnya.

Bukan karena tamparan Nio terasa menyakitkan bagi Lucas, tidak. Karena bahkan tamparan itu sama sekali tak ada rasanya di atas permukaan kulit Lucas.

"Mati katamu... Lalu apa yang selama ini kau lakukan Luc? Kau mencoba menghidupkan dia... Kau-" Nio menghentikan ucapannya karena kepalanya tiba tiba terasa sangat penting.

Lucas menghembuskan napasnya lelah. Lalu dia memilih untung menggendong tubuh omeganya dan membawanya berjalan jalan di taman.

Lucas merasa jika Nio terlalu tertekan dan stres Akir akhir ini.

"Luc..."

Lucas berjalan dengan santai menyusuri taman yang ada di mansion itu. Sedangkan Nio perlahan mula tenang, sakit kepalanya pun ikut menghilang.

"Kau menyiksa Michael." Nio tiba tiba bersuara usai terdiam selama beberapa menit di dalam gendongan Lucas.

Lucas ta menjawabnya. Dia mendudukkan Nio di pangkuannya saat dia duduk di tepi danau buatan yang ada di bagian belakang mansion Clairton.

"Aku kejam." Lucas menjawab.

Nio menggeleng. Dia tak bermaksud mengatakan Lucas kejam. Tapi Nio juga tak bisa memungkiri jika apa yang telah Lucas lakukan kepada Michael itu sangat salah.

"Menghidupkan sesuatu yang seharusnya sudah mati itu salah, Luc." Nio berkata dengan pelan.

Dia memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Lucas. Dibelainya rahang kokoh alpha dominan itu.

"Aku berharap kau tak pernah lagi menjadi orang kejam, Luc." Nio menyenderkan kepalanya di dada Lucas.

Lucas diam dan hanya mengangguk. Mungkin nama Lucas memang suda dikenal sebagai alpha yang kejam dan tak memiliki hati. Tapi untuk dan hanya kepada Nio, Lucas akan melakukan apapun agar membuat omega itu merasa bahagia dan tak akan pernah meninggalkan sisinya.

'Michael tak mati, Nio. Dia berhasil. Dia telah kembali hidup...' Batin Lucas bicara.

Lucas kembali mengingat ingat kejadian itu. Saat di mana dia melihat Michael untuk yang kali pertamanya sejak belasan tahun berlalu.

Saat kejadian di pusat perbelanjaan itu Lucas kira dia salah mengenali orang. Tapi tidak. Dia tak pernah salah mengenali bola mata milik Michael yang sejak dulu selaku menjadi hal kesukaan Lucas.

Di detik itu pula Lucas berlari sekencang mungkin dan memeluk erat tubuh Michael.

Lucas menangis saat memeluk omega itu. Akan tetapi tak ada balasan apapun dari Michael. Lucas kira Michael mungkin sedikit lupa tentang nya. Tapi dugaannya kembali salah.

"Lepaskan pelukanmu."

"Lucas Clairton, aku membencimu!"

Lucas tak bisa menjelaskan apa yang hatinya rasakan saat itu.

Marah?

Takut?

Atau perasaan lega?

Michael segera menepis pelukan Lucas dan menampar kuat kuat rahang Lucas.

Milik Tuan Lucas (BL)Where stories live. Discover now