22

16.1K 870 124
                                    

Sejak tadi Gabriel mencari cari Nio dan Lucas. "Astaga, kemana mereka?!" Gabriel terus mencari.

Awalnya dia, Lucas, Nio, dan David datang bersama ke pusat perbelanjaan yang ramai ini. Tapi justru kini mereka berpencar.

Nio memang dengan Lucas, tapi tetap saja Gabriel tak tenang. "Tuan Lucas itu emosional, tempramen nya buruk, sedangkan Nio terlalu baik. Ugh, kenapa tempat ini sangat ramai?" Gabriel menggerutu di tengah pencariannya.

Kringgg-

"Dave?! Kau di mana?! Kenapa kalian semua menghilang hah?!"

"Aku pergi keluar sebentar untuk melihat mobil kita, ada yang tak sengaja menyerempet-"

"Mobil itu terparkir!"

"CK! Aku tak tahu ada yang menelpon dan membuatku terpaksa keluar. Ada apa memangnya, Gab?"

Gabriel tentu ta mengharapkan jawaban dan pertanyaan seperti itu dari David. "Cepat kemari dan temui aku. Kita harus mencari Tuan Lucas dan Nio!"

Tak mau menambah beban emosinya, Gabriel segera memutuskan sambungan teleponnya.

Saat Gabriel masih berjalan ke sana dan ke mari, matanya tertuju kepada dua orang yang ada di lantai paling bawah pusat perbelanjaan itu.

"I-tu..." Suara Gabriel bergetar. Tubuhnya menjadi lemas dan napasnya hampir tercekat ke di tenggorokan.

"Tuan Lucas..." lirih Gabriel.

Otak Gabriel memaksanya segera berlari menuju ke arah Lucas, tapi telinganya di paksa mendengar kegaduhan dan suara teriakan yang sangat ia kenal.

"Argh!!"

"Nio!" Gabriel menoleh mencari asal kegaduhan itu.

Dap

Dap

Dap

Gabriel berlari sangat cepat ke arah kegaduhan itu. Ada banyak orang yang berkerumun di sana.

Perasaan omega itu semakin tak enak.

'Nio...'

Napas Gabriel tersengal saat dia akhirnya sampai di kerumunan. Tubuhnya yang cukup kecil kurus berusaha masuk ke dalam kerumunan orang.

"Astaga! Nio! Apa yang kau lakukan?! Darah! Ada darah di selangkangan mu!" Gabriel berteriak dengan kepanikan yang luar biasa.

Saking paniknya, dia sampai tak menyadari jika di depan Nio yang duduk di kursi roda berdiri seorang pria bertopeng yang memegang sebilah pisau tajam.

"Akh..." Nio memegangi perutnya.

"Lucas..." lirih Nio yang mengharapkan kehadiran Alpha itu untuk melindunginya dan bayinya saat ini.

Kerumunan itu hanya penasaran, rasa empati mereka sangat kecil. Tak ada satupun dari mereka yang berusaha untuk menyelamatkan Nio yang sudah bermandikan darah yang keluar dari luka di perutnya.

"Sialan!" Gabriel maju dan berniat untuk memukul pria berpisau itu. Tapi Gabriel tetaplah Omega yang lemah. Dia jatuh ke dekat kursi roda Nio.

"Gab! Apa apaan kau? Kenapa kau gegabah!" teriak Nio yang semakin takut jika pria berpisau itu juga akan melukai Gabriel.

"Hei! Kalian tak buta dan tuli kan?! Tolong kami sialan!" Gabriel menatap benci kepada setiap orang yang berkerumun di sana.

Tentu saja tak ada yang mau ikut campur ke dalam masalah. Dan lagipula sosok oria berpisau itu adalah seorang Alpha. Dan seperti hukum yang ada di negara itu, Alpha berhak melakukan apapun tanpa akan terjerat hukum.

Milik Tuan Lucas (BL)Where stories live. Discover now