25

11.1K 532 34
                                    

"Ternyata sudah sangat gendut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ternyata sudah sangat gendut..." Nio mengusap perutnya di hadapan cermin. Tapi dia sama sekali tak sedih karena badannya yang kian berisi. Sebaliknya, Nio tersenyum bahagia.

Lucas juga ada di sana, dia selalu mengamati pergerakan omega nya itu.

"You're sexy..." Lucas berceletuk.

Nio terkekeh dan menggelengkan kepalanya tak setuju. "Kau ini..." katanya pelan.

Nio berbalik untuk melihat Lucas yabg sudah berada di belakangnya sambil merengkuh pinggang Nio. "Luc, aku sudah tak menarik lagi. Jangan menggodaku!" Nio merasa malu ketika Lucas terus saja menggodanya lalu menciumi tubuhnya yang makin membengkak itu.

Nio memperhatikan tubuhnya di hadapan cermin besar di kamar mereka sekali lagi, berkali kali bahkan, karena dia sangat bahagia atas kehamilannya. Tangannya mengusap perutnya yang semakin hari semakin besar.

Grep!

Lucas memeluk Nio dan meletakan dagunya di celah pundak Nio. Lucas ikut melihat ke arah cermin.

Alpha itu tersenyum tampan sekali.

"Kita cocok, Nio. Lihat... Kita sempurna..." Lucas bak melupakan semua masalah yang ada.

Di hadapan Nio, Lucas sepenuhnya berubah menjadi pribadi lain yang lebih hangat.

"Ah... Aku jadi mengingat pertemuan awal kita," ucap Nio melirik Lucas melalui cermin.

"Hmmm?" Lucas mengerutkan keningnya.

"Dulu kau memaki ku, kau bahkan hampir membunuhku..." Nio terkekeh saat mengingatnya lagi.

Nio tak menyangka jika kini dia dan Lucas bisa menjadi sepasang kekasih yang sangat mencintai.

Cinta? Apakah itu nyata? Nio tak sedang bermimpi kan?

Saat Nio dan Lucas bermesraan, pintu kamar mereka diketuk dari luar.

Wajah Lucas langsung berubah masam. "CK! Siapa yang berani mengganggu kita?!" Lucas berdesis.

"Luc, jangan marah. Aku akan buka-"

"Aku saja." Tubuh Nio di tahan oleh Lucas.

Nio tak ingin membantah. Dia mengangguk saja dan kembali duduk di atas ranjang. Terlalu lama berdiri saat ini membuatnya merasa sangat pegal.

Brak!

"Ikut denganku."

Lucas sedikit tersentak kaget karena David ada di depan pintu kamarnya dan berbicara padanya lebih dulu.

"Huft..." Lucas menoleh ke belakang dan tersenyum kepada Nio yang juga memberinya sebuah senyuman.

"Aku keluar sebentar. Ingat, kau tak boleh keluar dari kamar ini tanpa izinku, Nio." Lucas berpamitan kepada Nio.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Milik Tuan Lucas (BL)Where stories live. Discover now