Chapter 07 🌻

1K 129 20
                                    

Mew baru saja tiba di kediaman utamanya saat jam sudah menunjukkan pukul 11:45 malam.

Dirinya di sambut oleh satu orang Maid yang di percaya untuk mengurus rumah besar miliknya dan menjaga Davika selama dirinya pergi bekerja.

" selamat malam tuan Mew."

" apa Davika sudah tidur."

" Nyonya Davi sejak kemarin selalu gelisah dan susah tidur tuan. Sepertinya terjadi sesuatu pada Nyonya Davi."

" baiklah kau boleh pergi."

" apa tuan membutuhkan sesuatu?"

" tidak. Aku tidak butuh apapun. Kembalilah istirahat."

" ya tuan." Maid pergi.

Mew menaiki anak tangga menuju lantai dua dimana kamar utama ada di sana. Dengan perlahan Mew membuka pintu kamarnya, di jendela besar Mew melihat istrinya yang tengah memandang jauh kearah luar jendela.

" Dav." Suara berat Mew.

Davika yang mendengar suara suaminya membalikkan tubuhnya.

" Mew!!" Berlari menghampiri Mew.

Grep!

Davi memeluk tubuh besar suaminya, dirinya sangat  merindukan sosok besar yang ada di dalam pelukannya saat ini.

" aku sangat merindukan mu Mew." Suara sendu.

" sekarang aku sudah kembali. Apa kau makan dengan benar?"

" emm. Tapi rasa makanan tidak senikmat saat kau bersama ku, Mew."

" aku mengerti maksud mu. Kenapa di jam seperti ini kau belum tidur, sayang."

" aku tidak bisa tidur, Mew. Setiap aku memejamkan mata, aku selalu melihat sosok lain di belakang tubuhmu. Aku takut Mew." Menatap wajah Mew yang lebih tinggi darinya.

" semua itu hanya mimpi buruk, tidak akan terjadi apapun. Semua akan baik-baik saja. Sebaiknya kita istirahat, ini sudah sangat larut. Aku harus mandi dulu."

" apa kau akan kembali ke Swiss?"

" hmm. Pekerjaan ku di sana belum selesai."

" apa kau tidak bisa memberi tugas itu pada Kana saja yang mengurus proyek mu di sana."

" Kana sudah aku pecat."

" aow. Apa yang dia lakukan olehnya sampai kau memecatnya seperti itu. Dia adalah sekretaris terlama yang kau miliki. Kenapa kau memecatnya begitu saja."

" itu semua karena kesalahannya yang selalu ceroboh. Aku harus mandi dulu." Mencoba menghindar dari obrolan tentang Kana.

" ya, cepatlah mandi. Aku akan menunggumu di atas ranjang."

" chup. Jika kau mengantuk. Tidurlah lebih dulu." Mengecup pucuk kepala Davika.

" hmm."

Mew pergi menuju kamar mandi, sedangkan Davika menunggu suaminya di atas ranjang.

Di dalam kamar mandi, Mew memikirkan perkataan Davika yang melihat sosok lain di belakang tubuhnya.

Air shower menerpa tubuh Mew secara menyeluruh," maafkan aku. Aku sudah membohongi mu sayang." Rasa sesal Mew rasakan dalam dirinya.

Seketika Mew teringat pada Kana yang seorang diri di dalam Penthouse miliknya dengan keadaannya yang buruk akibat ulahnya.

" hahh. Ini membuatku gila." Menopang wajahnya dengan kedua telapak tangannya dengan guyuran air shower yang menerpa tubuh kekarnya.

Surrogate Mother || MewGulfWhere stories live. Discover now