Chapter 09 🌻

1.1K 133 15
                                    

Di dalam kamar mandi suasana semakin memanas, Mew sudah tak bisa menyembunyikan hasratnya yang keluar begitu saja saat mencium bibir Kana.

" hnghh presdir haa~" desahaan Kana saat Mew menghisap ceruk lehernya dengan tangan yang bermain di puting mungilnya.

Claps claps eemm claps....

" nghh.. aakh presdir." Mata sayu menatap langit-langit kamar mandi.

Lidah hangat Mew menyapu dengan intens ceruk leher Kana yang sudah banyak bercak merah keunguan di sana.

Mendapat desiran aneh di dalam tubuhnya, Kana mencengkeram kuat lengan Mew tanpa persetujuan dari pria gagah di hadapannya.

Mew semakin menggila, dirinya kembali mabuk pada pesona tubuh Kana yang merangsang hawa nafsunya.

Di bawah sana sudah kembali mengeras sempurna hingga terasa sesak bagi Mew. Menyudahi kecupan gila di ceruk leher Kana, Mew justru membuka seluruh pakaiannya tanpa tersisa.

Kana yang sudah terbuai akan hasrat yang membanjiri tubuhnya, hanya diam mengamati apa yang Mew lakukan di hadapannya.

" presdir,," suara yang begitu lincah di indra pendengaran Mew membuat dirinya semakin bergairah.

Menatap wajah sendu Kana yang sangat mempesona dengan jejak merah di setiap inci perpotongan leher Kana hasil karya darinya, membuat Mew semakin menggila akan pesona Kana. Dirinya benar-benar mabuk akan pesona yang Kana pancarkan dari tubuh mulus seputih susu itu.

Meraih tangan Kana dengan kasar untuk menyentuh penisnya yang membesar.

" puaskan dia."

Glup!

Kana menelan ludahnya kasar berhadapan dengan penis besar dan tebal milik Mew.

" apa yang harus saya lakukan presdir."

" bungkam mulut mu dengan ini dan jangan sampai mengenai gigi mu."

" tapi presdir. Ini tidak akan muat di dalam mulut saya presdir." Gugup Kana.

" lakukan dengan perlahan, kau pasti bisa memasukkannya."

Kana benar-benar merasa ngeri dengan penis yang ada di hadapannya. Bagimana bisa penis besar panjang dan tebal ini masuk kedalam dirinya hingga dirinya bisa mengandung seperti saat ini.

Mew yang melihat Kana hanya diam saja dengan tangan mungil yang memegang penisnya tanpa melakukan apa pun mulai kesal.

" ckk! Apa yang kau lakukan. Kenapa hanya diam saja, cepat puaskan dia."

" tapi presdir,," suara lemah Kana seolah meminta keringan dari Mew.

" ckk!! Sial." Kesal Mew dan langsung bangkit dari Bathtube membawa tubuh Kana keluar dari sana dan membaringkannya di atas ranjang.

" p-presdir." Gugup Kana.

" menungginglah."

Kana diam mematung.

" apa kau tidak dengar dengan ucapan saya? "

" ya presdir."

Dengan perhalan Kana membalikkan tubuhnya dan menunggingkan bokongnya tepat di wajah Mew.

" sangat nakal." Sindir Mew.

PLAK!!

AKH!

Tamparan tepat di pipi bokong Kana dengan jejak merah di sana.

" hik presdir." Merasa sakit di bagian bokongnya karena pukulan Mew.

" bagaimana bisa lubang sekecil ini melahap habis penis milikku dengan sangat berani." Sringai di wajahnya.

Surrogate Mother || MewGulfWhere stories live. Discover now