Cahpter 12 🌻

979 153 40
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 07:34 Am.

Kediaman Mew.....

Saat Mew baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah mencari keberadaan Kana yang tak kunjung ia temui, suara Davika menghentikan kaki Mew.

" Mew kau dari mana saja. Kenapa kau pergi tidak memberi tau ku."

" biarkan aku istirahat dan jangan menggangguku untuk hari ini. Kita akan bicara nanti." Dingin.

Mew berlalu meninggalkan Davika yang penuh dengan kebingungan dan tanda tanya.

" Mew!! Ada apa!! Kenapa kau bersikap dingin seperti ini padaku!!" Teriakan Davika namun di abaikan oleh Mew.

" apa yang sebenarnya terjadi." Bingung Davika dan mulai pergi menuju meja makan.

Mew masuk ke dalam kamar tamu di lantai satu. Mengunci dirinya di dalam kamar yang sangat gelap gulita.

Perasaan bersalah berkecamuk di dalam dirinya. Ia sudah melukai dua hati yang suci. Mew benar-benar kacau saat ini.

Mencoba memejamkam matanya untuk menghentikan kekacauan yang terjadi saat ini. Mew berharap saat ia membuka matanya kembali semua kejadian ini tak akan pernah terjadi dalam hidupnya dan Kana nya masih berada di Penthouse miliknya.

" haahh... Kana. Maafkan saya." Rasa sesal yang tak ingin pergi dari dirinya.

Tak terasa waktu berjalan sangat  cepat hingga langit sudah menghitam, Mew keluar dari tempat persembunyiannya setelah dirinya merasa tenang.

Hari ini ia harus memberitau apa yang sebenarnya terjadi pada Davika. Entah reaksi apa yang akan Davika berikan setelah mendengar kejujuran darinya. Mew akan terima apapun keputusan yang akan Davika ambil.

" Mew. Ayo kita makan malam bersama." Suara Davika di meja makan.

Mew datang menghampiri Davika seorang diri di sana.

" apa sudah lebih baik?" Davika tau suasana hati suaminya seperti apa tadi pagi dan ia enggan mengganggu Mew saat itu.

" aku ingin bicara padamu setelah makan malam."

" ingin bicara apa padaku Mew."

Bicara sambil meletakan nasi dan lauk pauk di piring makan Mew.

" nanti saja kita bicara. Habiskan makan malam mu saja dulu."

" rasanya aku penasaran sekali, kau ingin bicara apa padaku dengan nada yang sangat serius seperti ini."

Mew diam. Ia menikmati makan malamnya walau sebenarnya ia enggan memakan apa yang ada di atas piring itu.

30 menit sudah, kini baik Davika Mew sudah berada di ruang kerja Mew setelah makan malam.

Davika duduk di sofa sedangkan Mew berdiri di depan jendela dengan memandang jauh ke halaman rumah mereka yang sangatlah luas.

" Mew. Kau ingin bicara apa padaku. Apa ini masalah serius?"

Mew menutup matanya sebentar sebelum ia membuka mulutnya mengatakan kebenaran yang selama ini ia sembunyikan dari istrinya.

" Dav."

" hm."

" aku sudah mengkhianati mu."

Davika melototkan matanya tak percaya dengan ucapan suaminya.

" menghianati apa maksud mu Mew." Mencoba tenang.

" tanpa sepengetahuan mu, mungkin saat ini penerus ku sudah lahir dari rahim seseorang. Tapi orang yang mengandung benih ku pergi entah kemana." Menutup matanya rapat-rapat.

Surrogate Mother || MewGulfWhere stories live. Discover now