Chapter 08 🌻

1K 137 24
                                    

PENTHOUSE.....

Kana melihat sejak tadi Mew selalu saja mondar mandir sambil menerima telepon menjauh dari Kana. Entah telepon siapa membuat wajah tegas itu seperti sedang khawatir akan sesuatu.

" apa yang terjadi? Kenapa wajahnya terlihat serius seperti itu?" Bingung Kana memperhatikan Mew sejak tadi.

Cukup lama Mew menerima telepon hingga akhirnya kini naik ke atas ranjang yang sama dengan Kana.

" presdir."

Tak ada jawaban dari Mew yang sedang ingin membungkus tubuhnya dengan selimut.

" apa semua baik-baik saja. Saya perhatikan saat presdir menerima telepon, presdir seperti sedang gelisah. Apa yang terjadi."

" Davi di rawat di rumah sakit saat jatuh di dalam kamar mandi."

" APA!!" Kaget Kana.

" kecilkan suaramu. Gendang telingaku sakit mendengar teriakan mu."

" m-maaf presdir."

" sebaiknya kau tidur saja. Jangan memikirkan Davika, dia sudah di bawa ke rumah sakit oleh Maid di sana dan keadaanya baik-baik saja sekarang."

" haa~ syukurlah." Lega Kana namun rasanya sepertinya dirinya sangat egois ingin memenjarakan suami orang lain demi kepentingannya sendiri.

Kana pun merebahkan dirinya dan memejamkan matanya walau dirinya belum mengantuk.


RUMAH SAKIT...

" dokter. Bagaimana keadaan Nyonya Davi." Maid kepercayaan Mew.

" saat ini sebaiknya pasien di rawat di rumah sakit ini. Pasien mengalamai banyak kekurangan cairan dan asupan makanan yang masuk kedalam tubuhnya. Apa akhir-akhir ini pasien sering banyak melamun atau menyendiri?"

" akhir-akhir ini Nyonya Davi memang sering melamun dan susah tidur di malam hari dokter. Bahkan nafsu makannya pun berkurang setelah tuan Mew pergi ke Swiss untuk urusan bisnisnya."

" pantas saja. Tekanan darahnya sangatlah rendah dan gula di dalam darahnya pun juga rendah. Itu yang mengakibatkan pasien tidak sadarkan diri seperti saat ini."

" tolong lakukan yang terbaik untuk Nyonya Davi dokter."

" kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien. Kalau begitu saya harus segera pergi."

" terima kasih banyak dokter."

" ya. Sama-sama." Dokter pergi.





Satu minggu berlalu, MewKana kini sedang berada di rumah sakit yang sama tempat dimana Mew memeriksakan Kana beberapa minggu lalu.

" selamat tuan Mew. Sperma yang Anda berikan di dalam rahim pria ini sudah berkembang."

" syukurlah." Lega Mew namun tidak untuk Kana.

" bagaimana keadaan rahimnya dan juga sperma milikku di dalam sana."

" bisa kita lihat di sini." Menunjuk kearah monitor tepat di kantung rahim Kana.

Mew memperhatikan apa yang akan dokter katakan padanya.

" di dalam monitor ini, sperma Anda sudah berkembang walau masih sangat begitu kecil. Namun titik kecil ini menunjukan bahwa rahim pria ini sudah berhasil menampung sperma milik Anda. Keadaannya belum bisa kita pastikan aman. Karena ini masih sangat awal. Kita harus menunggunya selama satu bulan lagi untuk memastikan sperma Anda benar-benar berhasil atau tidak."

Tetesan air mata Kana jatuh mengenai ranjang periksa, dengan cepat Kana menguhapus jejak air matanya yang menempel di sana selagi dua pria itu tengah bicara dengan nada serius.

Surrogate Mother || MewGulfWhere stories live. Discover now