25. Supporting Cast

1K 166 22
                                    

5 kata dari rizkyindahh: konser, comeback, kangen, ketemuan, lost contact

Perlu diketahui, salah satu saat-saat terbaik dalam hidup Vernon bukan saat ia jadi pemeran utama dalam naskah yang disajikan Tuhan untuk hidupnya. Bukan dia tidak bersyukur, ada kalanya juga dia bahagia jadi pemeran utama. Namun Vernon benar-benar menikmati perannya sebagai pembantu tokoh utama, bahkan walau hanya jadi figuran.

*****

"Oke! Latihan hari ini cukup sampai di sini. Kalian boleh istirahat. Terima kasih semuanya."

Ucapan Peniel barusan menimbulkan reaksi lega dari klub dance. Konser amal memang masih dua bulan lagi, tapi persiapan dari tari hingga musik sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.

Vernon meneguk minumannya saat melihat pop-up chat di ponsel Yugyeom. "Gyeom, aku kangen." dan otomatis tertawa kecil karenanya.

"Kak, ada yang kangen, tuh." ucap Vernon pada Yugyeom yang sudah kembali dari mengambil minuman. Yugyeom menatap Vernon tidak mengerti sebelum akhirnya melihat ponselnya dan otomatis menjitak kepala Vernon.

"Aduuh! Siapa suruh hape ditinggal-tinggal."

Yugyeom kembali sibuk dengan ponselnya, juga Vernon yang sibuk mengeringkan rambutnya yang basah keringat.

"Non, temenin gue, yuk."

"Ke mana?"

"Ketemuan sama Mina."

"OGAH! Nanti gue jadi nyamuk."

"Sebentar doang, kok. Gue cuma mau ngasih revisi proposal sponsor."

Lengan Vernon keburu ditarik Yugyeom, jadilah mereka dengan keadaan keringat yang masih melekat dan rambut masih basah pergi ke taman belakang kampus diiringi teriakan tertahan para mahasiswi yang sepertinya habis lihat oppa oppa lewat.

Sebenarnya Vernon sudah malas sejak digiring ke taman kampus. Mana ada kasih revisi proposal segala ke taman belakang. Padahal ketemu di dekat kantin juga bisa. Benar saja, Yugyeom menghampiri Mina dan mengajaknya menjauh. Mereka mulai mengobrol sambil sesekali Yugyeom mengacak poni Mina. Vernon hanya bisa meringis melihatnya.

"Kalian habis apa? Kok basah?"

Oh. Vernon baru sadar Mina tidak datang sendiri. Dia datang bersama Umji, mahasiswi kelas musik teman Sinbi, partner dance-nya di pentas seni bulan lalu. Vernon jadi berpikir, tidak Yugyeom tidak Mina, kalau mau pacaran pasti bawa orang ketiga. Ini biar enggak malu atau mau pamer, sih?

"Eh? Habis latihan dance buat konser. Hehe, maaf ya kalau keganggu."

Umji melambai-lambaikan kedua tangannya, "Gak, kok. Cuma tanya, ku kira kalian habis lari sore."

"Habis kamu cantik banget, sih."

Pandangan Vernon dan Umji otomatis beralih pada kedua insan di mabuk cinta di depan mereka. Vernon memasang poker facenya, sedangkan Umji malah tertawa kecil.

"Pantes aja dapet award couple termanis sekampus." gumam Umji yang didengar Vernon.

"Halah, award abal-abal. Paling juga yang vote Yugyeom sendiri sama gengnya."

Suasana hening beberapa saat (bagi mereka berdua) sebelum Vernon sadar Umji menatapnya dengan tatapan yang sulit Vernon artikan.

"Gak abal, kok. Aku sendiri yang hitung hasil votingnya."

Little Little | Vernon × Umji ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang