12.

10.8K 950 76
                                    


Sampai di depan rumah nenek Aeni. Belva meronta minta di turunkan, masih setia dengan memeluk kandang si boni.

Dengan berat hati Reon menurunkan Belva, menuntun tangan kanannya untuk memasuki rumah.

"Papa, dedek gantiin lumah boni." Cetusnya setelah Reon mendudukan putranya di atas sofa.

"mau beli rumah buat boni hm?" Belva mengangguk semangat mendengar pertanyaan papanya.

"oke, tapi dedek mandi dulu ya. Badannya bau acem." Ujar Reon sembari mengacak acak surai lembut Belva dengan gemas.

Belva mengerlingkan matanya. Merasa mendapat ide cemerlang yang brilian, anak itu menatap si Boni dengan wajah annoying.

"dedek mandiin boni, papa jangan ikut." Kata Belva, anak itu tersenyum gemas membayangkan jika Si boni ia mandikan seperti dirinya di mandikan oleh Reon.

Reon menjengkit kaget, bukan ide bagus membiarkan anaknya mandi sendiri apalagi di temani si cilik boni yang bisa saja membuat Belva terjatuh di kamar mandi karna terlalu bersemangat mandi dengan si Boni.

"No baby, papa nggak setuju." Ujar Reon dengan suara tegas.

Belva mencebikkan bibirnya marah.

Sedangkan Reon pura pura acuh dengan sikap putranya yang marah karna di larang mandi berdua bersama si Boni. Reon merebut kandang si Boni dari pelukan putranya dengan lembut.

"Jangan ambil Boni nya dedek!" Bentak Belva yang malah di balas kikikkan oleh Reon.

"Boninya taro dulu okay, Dedek mandi dulu sama papa."

"nggak! Boni nya dedek nanti dibuang papa, nggak mau!"

Kedua tangan gembul Belva terlipat dengan susah payah di depan dadanya serta kepala yang di palingkan kearah berlawanan dengan sang papa.

"nggak dong, masa di buang. Janji deh abis mandi papa beliin rumah buat Boni okay." Bujuk Reon dengan hati hati.

"Benelan? Nggak boong boong?" Tanyanya dengan kelopak mata yang mengerjap beberapa kali membuat Reon refleks mengecup pipi Belva dengan buas.

"iya cinta. Come on kita mandi." Tukas Reon.

Reon meraih tubuh putranya yang kini sudah merentangkan tangannya minta di gendong.

"tapi papa benelan, jangan boongin dedek nanti dedek malah."

"Siap captain."

🌺🌺


Pulang sekolah Ferro memasang wajah kecut. Kedua tangan remaja itu penuh dengan barang belanjaan serta kandang baru untuk peliharaan keponakannya.

Disambut ceria oleh Belva yang langsung memeluk kaki panjang Ferro. Belva yang sudah wangi lengkap dengan bedak yang tidak teratur di wajahnya membuat senyuman di bibir Ferro tersungging.

Setelah meletakkan barang bawaan yang di pesankan oleh kakaknya lantas Ferro berjongkok dan tersenyum memandang keponakan gendutnya.

"hello masbro, udah ganteng aja. Mau kemana nih?" Tanya Ferro, indra penciumannya menangkap aroma minyak telon dipadukan dengan cologne baby menguar dari tubuh si kecil.

"nggak kemana mana, mau ambil ini." Tukas Belva seraya mengambil kandang hamster yang di belikan oleh Ferro.

"ohh ini toh pelakunya, bikin om pusing cari orang yang jual kandang ginian. Buat apa sih?"

BelvaWhere stories live. Discover now