9. Kesan Yang Keliru, Tapi Masih Berlanjut!✔

131 13 0
                                    

"Saran saya, jangan pernah terjebak pada masa lalu. Relakan. Itu lebih baik, dari pada mendendam. Karena bagaimana pun perbuatan itu yang akan menjadi luka untuk mu nanti."

-S-

==================================


Suara langkah seseorang bergema di seluruh penjuru. Langkahnya yang anggun membuat siapa pun yang melihatnya tunduk. Sosok anggun nan wibawa itu memang memiliki kuasa tinggi dalam perusahaan ini. Siapa pun tak ada yang berani dengannya. Sekali pun sekedar menatap wajahnya.

Orang itu berhenti tepat di depan ruang direktur utama. Seorang sekretaris buru-buru membungkuk dan berjalan untuk membuka pintu.

Mendengar suara pintu yang di buka, sontak membuat Arnold menghentikan kesibukkannya sedari tadi. Ia sedikit membelalak. "Mama!?" Benar-benar terkejut ternyata.

"Kamu bukannya sambut mama. Malah bengong. Sini!" ucap sosok wanita yang di panggil Arnold dengan sebutan mama tadi, tak lupa senyum manis menghiasi wajah tuanya.

.....

"Tentu saja dia akan menolak. Mama juga akan menolak kalau jadi dia. Kamu ini gimana sih, dia itu baru aja pulang ke Indonesia setelah sekian tahun. Lalu kamu tiba-tiba kamu asal mengatur-ngaturnya. Gimana sih kamu jadi bapaknya!" omel Nyonya Amisthon.

"Yah, tapi itu 'kan demi kebaikannya sendiri. Dan juga ..." Nyonya Amisthon segera menyela. "Heh, biarpun itu demi kebaikannya. Tapi bisa 'kan tunggu Gina siap dulu. Bayangkan, cucuku baru kembali dari luar negeri setelah sekian lama. Tapi, kamu malah ... Kamu ini papanya, bukan sih? Gimana sih jadi ayah. Ish....Di mana dia sekarang, mama mau ketemu." Titah sang Nyonya dengan melayangkan tatapan sinis untuk putranya itu.

"Gina sudah dua hari belum pulang." si Arnold kembali ke wajah datarnya. Mamanya sontak melolot.

"Yak! Michiso? Kamu sadar gak sih, dia itu anak gadis. Omo omo ...." Harap di maklumi yah, Nyonya Amisthon itu baru pulang dari Korea Selatan. Jadi masih kebawa sama bahasa mereka. *(Entah penyebutannya sudah benar atau tidak, saya tidak peduli lagi)

"Mama tenang aja. Kemarin pak Dirga menelpon kalau Gina menginap di sana," terang Arnold dengan nada santai.

Namun, Nyonya Amisthon tetap mencibirnya. "Yah, tetap saja kamu gak bisa seperti itu. Pokoknya hari ini mama mau ketemu dengan cucu kesayangan mama. Bye!" setelah mengatakan hal itu, Nyonya Amisthon segera beranjak dari sana.

"Hah, drama lagi..." ucap Arnold lirih, sembari menghembuskan napas pasrah.

~~∞O∞~~

Dan benar saja, setibanya Nyonya Amira Amisthon di kediaman Nugraha. Beliau langsung membuat keributan. Dengan drama nenek berjumpa dengan cucunya yang pergi jauh dari darinya.

"Huaa ... cucu kesayangan oma!" pekik Nyonya Amira saat memeluk Gina, tak lupa derai air mata membasahi pipi....Ah gue jadi pengen nyanyi....

Si Ginanya sih lempeng-lempeng aja, pasrah sepasrah-pasrahnya. "Gwaenchanah, uh?" tanya sang nenek. Di tatapnya gadis manisnya dari ujung kaki hingga kepala.

My Darkness Girl[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang