20. Rahasia Kecilnya?

65 9 0
                                    

Tanpa revisi.....

Sorry kalo nih cerita makin kesini makin membosankan. Saya memang keterlaluan sih pas buat ini cerita. Keterlaluan gak jelasnya. Pilihan kata yang membosankan. Susunan kalimat yang membuat sakit mata and sakit hati. Jadi yah gitu deh. Saya hanya bisa meminta maaf pada Anda yang mengalami kebosanan. Tapi, tenang jika Anda bosan. Langsung out aja. Atau langsung ke end saja....itupun kalau sudah tersedia. Kwkwkwkwkw. Ok, selamat membaca.

Typo, Harap dimaklumi!

............
......
...
.
...
.....
...........


Gina tampak mengerjap untuk menyusaikan matanya. Lalu ia melihat sekitarnya. Rumah sakit?. Tebaknya. Ekspresi nya yang tadinya datar-datar saja, seketika mengernyit saat mendapati seonggok daging berwujud manusia tengah  tertidur dengan posisi yang pastinya akan membuat badan pegal. Siapa geranagan yang tidur ini. lamunan yang hanya sebentar itu, ia segera hilangkan begitu melihat penampakan seorang perawat yamg masuk ke kamar dengan troli makanan yang didorongnya.

”Ah, sudah bangun? Saya bawakan sarapan mu pagi ini. Saya bereskan selimutnya dulu yah. Agar kamu nyaman untuk makan. Nah, ok. Beres. Silahkan dimakan. Saya akan kembali lagi untuk mengambil piring kotornya, ujar sang perawat lalu menghilang dibalik pintu.

Gadis itu sebenarnya agak risih dengan perlakuan barusan, namun ia berusaha mengabaikannya. Ia menatap makanan di hadapannya. Semangkuk bubur dan dengan toping jamur diatasnya. Ada beberapa irisan buah-buahan segarnya juga. Dan tak ada lagi. Apa tak ada makanan lain? pikirnya menatap miris pada makanannya.

Lalu pandangannya teralih lagi pada sosok yang baru saja mengeluarkan erangan lirih disampingnya. Sontak keduanya sama-sama tersentak kaget.

”Kamu? Mengapa kamu bisa ....“

My Darkness Girl[TAMAT]Where stories live. Discover now