13. Kesan : Kerumitan Orang Dewasa?✔

87 10 0
                                    

Awas typo bertebaran....
.
.
.
.
.

"Arnold, saya mau bicara dengan kamu." Tuan Gio Bramasta Amisthon bersuara ketika Arnold baru saja turun dari lantai atas. Yang kemudian dibalas anggukan oleh anaknya.

         Kemudian kedua pria beda usia itu berjalan masuk ke ruang kerja sang pemilik perusahaan keluarga Amisthon.

"Arnold, kamu sadar gak sih dengan apa yang telah kamu lakukan kepada putri mu?" tanya pria lima puluhan itu. Terdapat guratan lelah pada wajahnya.

"Emang apa yang saya lakukan?" Arnold bingung maksud ayahnya bertanya seperti itu.

"Kamu berlaku tidak adil terhadap kedua putrimu!"

"Apa yang tidak adil, pa? Saya selalu adil kepada mereka" tegas si Arnold.

"Adil seperti apa yang kamu maksud? Dengan memanjakan putri bungsunya dan mengabaikan putri lainnya begitu? Itu yang kamu sebut adil?!" suara ayahnya juga tak kalah tegas. Aura wibawah yang juga mengintimidasi selalu berhasil membuat para bawahannya merasa terintimidasi, tak terkecuali putranya.

Hening untuk beberapa saat, "Pah, saya tidak pernah sekalipun membedakan mereka. Saya menyayangi mereka tanpa membeda-bedakan. Saya memanjakan Gina, karena dia belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Dia lebih membutuhkan saya daripada Ana. Papah harusnya mengerti akan hal itu."

"Gampang. Kamu tinggal menikah lagi. Cari ibu untuk Gina. Selesai, kan?" ujar tuan Gio dengan nada santai.

"Tidak semudah itu, pah," bantah Arnold cepat.

Siapa coba yang mau dengan duda dengan dua anak?–batin Arnold.

My Darkness Girl[TAMAT]Where stories live. Discover now