Tuan Kopi

3.6K 340 5
                                    

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.”
(HR. Al-Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051 dari Abu Hurairahradhiallahu ‘anhu)

____________________________

Dunia bisnis telah menjadi dunia baru untuknya, dan deadline sudah menjadi pemacu semangatnya. Apapun yang ia lakukan ataupun katakan selalu saja menjadi ide terbaik dalam menghasilkan keuntungan. Anugrah kecerdasan dan ketampanan yang di milikinya tersebut membuat dirinya tampak sempurna di mata kaum hawa.

Syamuel Dreen Almahera, seorang pria muda yang memiliki anugrah tersebut. Menjadi satu-satunya pewaris Almahera Group, membuat Syamuel di tuntut untuk ahli pada bidang bisnis dan mengatur pemikiran yang bersifat realita. Kristiano Almahera--sang tuan besar sekaligus ayah Syamuel--lelaki itu menjadi dasar pembelajaran Syamuel dalam berbisnis.

Hingga pembelajaran itu menjadi hasil yang luar biasa. Syamuel berjaya dalam mengambil ahli perusahaan Almahera Group. Ia tumbuh menjadi seorang pengusahawan muda pada masanya.

Bukan hal mudah untuk Syamuel meraih keberhasilannya itu, karena Almahera Group begitu terkenal dengan bisnis ekspor kopi terbesar serta penanam saham terbanyak dalam bentuk properti. Tak bisa di hitung berapa banyak kekayaan yang di milikinya saat ini.

Terlebih dari itu semua, apa yang telah Syamuel capai dengan usahanya tak lah bisa di anggap sempurna. Karena ada sebuah kekosongan hati yang belum pernah ia tunjukan. Walaupun banyak wanita-wanita diluaran sana yang berterus terang siap mengisi kekosongan itu, Syamuel tetap tidak bisa mempersilahkan mereka mengisinya. Karena Syamuel meresa bukan merekalah yang pantas.

Nanti Syamuel percaya, waktu akan membawa wanita yang pantas tersebut dalam mengisi hatinya. Syamuel kini tinggal menunggu, hingga hatinya benar-benar siap mempersilahkan satu hati lainnya untuk mengisi ruang tersebut.

Begitu indah sekali bila harus di persatukan dalam kedaan benar-benar siap. Dan semoga semesta tak mengikut sertakan kisah cintanya dalam permainan takdir.

"Ehem." Suara dehaman itu mengalih fokuskan Syamuel, pria tersebut menoleh ke sumber suara.

"Ada apa, Aji?" Ternyata dia adalah sekretarisnya--Aji Pangestu--dan juga sering menjadi tempat Syamuel berkeluh pasal hidupnya. Aji merupakan sahabat cerita terbaik bagi Syamuel.

Pria berpenampilan agamis itu lantas menghampiri meja sang bos, "maaf mengganggu. Tapi ini ada berkas yang harus di tanda tangani sebagai tanda persetujuan untuk mengekspor kopi ke Thailand." Aji menyerahkan map berwarna merah tersebut.

Setelah itu Syamuel memeriksanya seraya berkata, "berikan saya laporan keuangan untuk donasi tahun ini. Saya mau lihat perkembangannya." Lalu menandatangani map tersebut.

"Baik Tuan, segera saya kirimkan lewat email." Aji membereskan map tersebut, "kalau begitu saya permisi."

"Tunggu!"

"Ya, Tuan?"

"Tolong ambil ahli mitting untuk sekarang ya, saya harus menemui Ibu saya."

"Baik. Apa ada yang di butuhkan lagi?"

"Tidak. Silahkan pergi."

Aji pun melenggang pergi. Lalu Syamuel menghela nafas lelah, seraya meneruskan kegiatan mengetiknya. Sesibuk apapun ia, akan tetapi Syamuel haruslah menemui Ibunya.

Nona Hujan & Tuan KopiWhere stories live. Discover now