Almahera Group

2.8K 223 5
                                    

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.”
(HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)

_____________________________

Almahera group telah tak asing bagi kalangan pembisnis. Para jas berdasi berlomba-lomba untuk bekerja sama pada perusahan yang selalu memiliki segudang kebijakan penghasil uang terbaik. Tuhan telah memberkahi akal yang cerdas di keluarga tersebut, sehingga para keturunannya lebih sering menjadi pembisnis dari pada propesi yang lain.

Syamuel pun termasuk ke dalamnya, akan tetapi Syamuel terjun ke dunia bisnis bukanlah sepenuhnya atas keinginannya akan tetapi keadaan pun ikut ambil ahli. Dan ini lah hasilnya sekarang, nama Syamuel telah dikenal di kalangan pembisnis. Fasilitas yang ia miliki telah cukup ia gunakan, oleh sebab itu separuh penghasilannya sering kali disumbangkan pada panti-panti atau relawan.

Uang memang bisa di cari tapi kebahagian tidak, bukan begitu? Alhasil atas kedermawanannya itu mungkin Allah membalas dengan hal luar biasa bagi Syamuel, yaitu kesembuhan yang ibu dan juga mendatangkan sosok pendamping hidup yang ia cintai. Dia Aisyah. Syamuel cukup bangga memilikinya, kebahagiannya telah sempurna.

Baru dua hari yang lalu Syamuel mengikrarkan keyakinannya untuk memiliki salah satu makhluk Allah yang paling cantik itu. Selama hari itu Syamuel merasakan dirinya yang baru, namun waktu begitu jahat berlalu begitu cepat.

Tapi tak apa, sekarang Syamuel telah bisa membawa sang istri pada istananya. Di rumah mewah Relita ini, Syamuel dan Aisyah akan sementara tinggal dan sekaligus mengenalkan lebih dekat Aisyah pada keluarga besar Almahera lainnya, lalu setelah itu Syamuel akan memboyong istrinya ke rumah yang telah disediakan di Turki. Karena sementara untuk menyelesaikan study Aisyah di sana, Syamuel akan tetap menemani.

Sekitar pukul lima sore mereka baru sampai ke kediaman Relita. Di halaman luas itu Aisyah melihat mobil mewah berjejer, dan terlihat di depan pintu besar sepuluh para maid berseragam berjejer pula siap menyambut sang tuan dan nyonya Almahera.

"Ayo turun, mereka pasti sudah menunggu kita." Intruksi Syamuel langsung diangguki oleh Aisyah.

Mereka pun berjalan beriringan, tentunya dengan genggaman yang di berikan Syamuel pada gadis itu. Debaran itu masih Aisyah rasakan, mungkin belum terbiasa.

Lalu saat mereka lewat, para maid lantas memberikan salam dengan mengangkup tangannya. Aneh, Aisyah seperti datang di hotel yang disambut pelayan. Ini cukup lucu untuk Aisyah karena tentu bukan hal biasa untuknya.

"Mei tolong keluarkan koper di dalam bagasi lalu simpan di depan pintu kamar," titah Syamuel. Lantas salah satu maid itu mengangguk.

Pintu lebar itu terbuka, menampilkan bagian dalam rumah yang membuat Aisyah terkesima. Rasa kagumnya bertambah ketika mereka melangkah ke dalam rumah.

Ini benar-benar seperti istana!-batinnya.

Belum usai Aisyah mengagumi rumah itu dengan menelisik setiap inci ruangan, tiba-tiba saja Relita datang dengan sambutan pelukan untuk Aisyah. "Akhirnya kalian datang juga!"

"Tadi sedikit kendala, Bu." Syamuel melirik Aisyah lalu tersenyum jail.

Aisyah menunduk karena malu, ah! Sungguh ia malu sekali atas kejadian tadi siang. Syamuel benar-benar jail lebih dari dugaannya.

Nona Hujan & Tuan KopiΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα