Terlambat

2.4K 224 13
                                    

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik .”
(HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)

________________

Ketenangan hati telah didapatkan, benang-benang kusut serta potongan parzel yang selalu menghantui kehidupannya kini perlahan mulai berdamai. Sungguh ini keputusan yang berhasil merubah sosok pribadi Syamuel menjadi religius dan tidak gegagah dalam bertindak.

Ada hal yang membuat Syamuel lebih bersyukur selain atas lembaran barunya ini, yaitu keputusan Relita yang amat tak terduga untuk mengikuti jejak sang putra dalam masuknya ke agama Allah ini. Kini tak ada lagi perbedaan dalam keluarga kecilnya itu. Semoga saja dengan seperti ini, mereka akan menemukan bahagia baru dalam keyakinan yang baru.

Dan sekarang tidak ada pula perbedaan yang terbentang antara Syamuel dan sang gadis pujaan. Ia pernah berikrar bukan dalam batinnya untuk menyelesaikan hasrat ingin memiliki itu setelah jati dirinya kembali. Ya, Syamuel tak akan melanggar ucapannya itu. Hatinya sudah yakin akan sosok gadis itu, gadis yang di sadari atau tidak telah menuntun Syamuel pada islam.

Tidak ada kata terlambat untuk berjuang memiliki gadis itu. Jika pun ia harus menunggu sampai waktu yang tepat, ia akan menunggu. Karena memang hatinya sudah memilih dan logikanya pun merestui.

"Ya Allah Ya Rabb, izinkan hamba untuk memiliki salah satu ciptaanmu. Apapun keputusan hamba serahkan padamu sang maha pemilik hati. Tiada daya upaya untuk hamba melawan ketentuanmu. Aamiin yarabbal alamin." Dalam gelaran sajadah Syamuel merapalkan doa-doanya itu.

Di temani rembulan yang masih bersinar menderang, pria itu melaksanakan sholat Tahajud, kata ustadz tempat ia meminta bimbingan katanya dengan sholat sepertiga malan ini segala doa akan terjabah. Oleh karena itu Syamuel lebih lama menghabiskan berdoa setelah tadi melaksanakan rakaat demi rakaat. Memang semenjak islam memeluknya, Syamuel begitu gencar menjadi seorang hamba yang patuh terhadap Tuhannya serta menjauhi semua larangan-Nya.

Siang nanti adalah hari di mana Syamuel akan menjalankan niat baiknya. Menyelesaikan segala rasa yang ia rasakan ini, agar tidak menjerumuskannya pada dosa.

Syamuel pun beranjak dari atas sajadahnya, kemudian merapihkan alat-alat sholat pada tempatnya. Usai itu, ia meraih ponsel yang tersimpan di atas nakas. Di sana ia mengetik sebuah pesan kepada gadis yang ia ingin temui siang nanti. Semoga dia membaca pesan itu, lalu menyetujui pertemuannya.

SyamuelAlmahera:
Assalamualaikum, Syah. Ini saya Syamuel. Bisakah nanti siang kita bertemu di taman kota?

Tak lama setelah pesan itu terkirim, sebuah notif balasan muncul. Wah, ini suatu keberuntungan untuk Syamuel. Ia pun membuka pesan itu.

AisyahKhumairah:
Waalaikumsalam. Iya bisa, kebetulan ada sesuatu yang ingin aku kasih tahu.

Dialah gadis itu, Aisyah. Entah harus di jelaskan bagaimana Syamuel bisa memiliki rasa itu padanya.

•♡•♡•♡•

Siang itu setelah menyelesaikan mitting kerjasama terakhir dengan pihak Dubai. Syamuel menuju taman kota dengan kuda besinya. Walaupun matahari bersinar lebih terang sekarang, itu tak membuat niat Syamuel urung.

Nona Hujan & Tuan KopiWhere stories live. Discover now