10. Ulang Tahun yang Tak Dirayakan

788 183 16
                                    


ALKOHOL MENEMANI BANYAK MOMEN DALAM HIDUP MANUSIA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALKOHOL MENEMANI BANYAK MOMEN DALAM HIDUP MANUSIA. Seperti doa, alkohol dipanggil dan dipuja pada kejadian-kejadian penting. Pada akhir perang, pada pernikahan, untuk patah hati, untuk kelulusan. Alkohol merayakan kematian dan kehidupan, kebahagiaan dan keputusasaan. Di sore yang diguyur hujan itu, undangan minum-minum datang kepadaku, tapi aku tidak tahu yang ini untuk merayakan apa. Apakah untuk Greenroom Festival yang akhirnya selesai, untuk aku dan Shigeru yang sudah bisa bicara tanpa saling menyindir, atau untuk yang lain? Yang jelas semangat musim panas penuh gairah sudah berganti dengan angin dingin dan orang-orang mencari tempat berteduh. Sisa sinar matahari terbenam sudah habis seluruhnya dari kota pelabuhan penuh cinta itu. Pakaian-pakaian RD LIGHT sudah semuanya kukemas rapi di koper-koper mereka, begitu juga dengan alat musik para personel.


"Shigeru yang traktir," kata Hayato.


"Kok dia yang traktir? Kukira ini seperti after party setelah konser."


"Tidak, minum-minum yang ini untuk merayakan ulang tahunnya."


Tentu saja aku terkejut. "Bukankah ulang tahunnya 12 April?"


"Tidak, ulang tahunnya 8 Juli. 12 April hanya identitas buatannya sebagai musisi," terang Hayato sambil berjalan keluar dan memastikan kamar yang khusus dipesankan untuk wardrobe sekaligus tempat menata rias itu terkunci dengan benar. "Tapi ulang tahun yang lain yang dicatat media adalah benar. Cuma Shigeru yang punya dua tanggal, panjang ceritanya. Kapan-kapan aku akan memberitahumu."


Aku mengangguk kecil, mengikuti Hayato ke lift. "Adakah yang tidak boleh kulakukan untuk perayaan ulang tahun ini?"


Kentaro melirik, tersenyum. "Kau cepat belajar ya."


"Mau tidak mau." Aku mengangkat bahu. "Bos kita yang satu itu rewel," ujarku, bersikap tidak tahu menahu soal masa lalu Shigeru.


"Aturannya sederhana; jangan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Makan dan minum saja seperti kau sangat menikmatinya. Jangan juga bertanya kenapa dia yang membayar, anggap saja kau sudah tahu, dan siapa yang memberitahumu tidaklah penting. Lalu jangan berpikir untuk membelikannya hadiah apalagi menyuruhnya meniup lilin. Dia sudah meniup lilin di 12 April kemarin."


Aku menaikkan alis sekilas. "Oke, nanti aku hanya akan makan dan minum sepuasnya sampai perutku rasanya akan meledak."


***


Yokohama Rabbit Bar berkapasitas 20 orang itu ternyata sudah Hayato sewakan sepenuhnya untuk kami. Bar itu sepetak saja, dengan bar memanjang di sebelah kiri, diterangi lampu-lampu bergaya Victorian yang dihiasi tanaman rambat. Pada sisi kanan terdapat dua meja bundar dengan empat kursi mengelilingi masing-masing. Sepetak bar itu bernuansa cokelat, dengan hanya satu lukisan saja tergantung di dekat pintu masuk. Aku garuk-garuk kepala, merasa ini pemborosan tidak perlu. Bar sepetak ini tidak jauh bedanya dengan jika kami minum-minum di rumah. Namun, di situlah aku teringat bahwa uang bisa membeli banyak hal, termasuk hal-hal yang tidak perlu.

ЯD LIGHTWhere stories live. Discover now