25. Cinta dan Perkara-Perkaranya

1.1K 180 30
                                    

Mati muda atau berumur panjang, cinta tetaplah cinta

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Mati muda atau berumur panjang, cinta tetaplah cinta. Cinta orangtuaku panjang sampai maut memisahkan, cintaku pada Lucas pendek sampai ego menjauhkan, cinta Bibi Fukuda pada mendiang suaminya terlalu panjang sampai tak tertembus kematian. Cinta tetaplah cinta, kata orang-orang. Aku masih belum menemukan pembuktian kebenarannya. Namun, pada Isao yang duduk di sebelahku saat ini, dengan gelas anggur di tangan kanan, tertumpu pada satu lututnya yang dinaikkan, aku menemukan bahwa cinta mungkin bukan perkara panjang atau pendek. Cinta mungkin hanyalah cinta, dengan ribuan jenis tolok ukurnya.



"Rika-chan, aku mau berubah pikiran." Isao menggerakkan sedikit gelasnya, menghasilkan desing bunyi samar cairan anggur yang bergoyang di dalamnya. Seoul malam itu bermandikan cahaya lampu kendaraan dan bebunyian khas kota yang diserang musim dingin seperti flu menyebalkan. Bunyi orang mendesah di bus kota, memikirkan pekerjaan yang belum selesai. Bunyi keletuk sepatu di halte, memikirkan akan masak apa di apartemen yang sepi. Bunyi neon-neon dinyalakan, perekonomian dapur yang harus terus diusahakan. Semua dapat kami dengar samar-samar dari bar tersembunyi di lantai 81 gedung pencakar langit itu. Namun, yang paling jelas dari semua itu adalah suara keberadaan Isao di sebelahku.



"Kau harus pilih," jawabku, "mau mengubah pikiran, atau sudah berubah pikiran?"



"Mau. Aku katakan mau. Karena ya dan tidaknya tergantung jawabanmu."



Kami tahu pembicaraan ini mengarah ke mana.



"Menyebalkan sekali mengurus Sho, bukan?" tanyanya.



Aku mengangguk, dan tersenyum. "Anak itu luar biasa. Bahkan harus kukatakan bahwa kau sekarang tampak seperti anak baik. Sangat baik. Jika dibandingkan keponakanmu itu. Tapi, sulit membencinya jika tiap habis menangis dia akan tertawa begitu lebar seperti baru menang lotre."



"Ya, dia tahu cara memainkan kartunya sejak kecil." Isao menyetujui.



"Dan apa hubungannya itu dengan kau yang mau berubah pikiran?"



"Aiko membuatku berjanji menjaga Sho seharian hanya dengan satu syarat." Isao meminum anggurnya dengan gugup sebelum menoleh memandangku sebentar. "Dia memberitahuku tempat di mana suaminya mengajaknya kencan pertama kali."

ЯD LIGHTTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon