CHAPTER 13 | 🥀 Undelivered Truth

2.3K 230 2
                                    

Happy reading!


♡♡
♡♡♡
♡♡♡♡
♡♡♡

"Ini minumlah!"

Seyra menyajikan secangkir teh hangat kepada Joy.

Joy tersenyum tipis, "Terimakasih." katanya sembari meminum teh itu dengan elegan.

Seyra terperangah melihat senyumnya dan menahan kemerahan yang akan muncul di pipinya. 'Itu sangat manis!'

"Di mana Jihan?" Kata Joy setelah meletakkan cangkir teh ke meja.

Raut wajah Seyra berubah tertekan ketika mengingat kembali perilaku Jihan.

"Anak itu sangat nakal! Dia benar-benar sudah tidak bisa diatur lagi semenjak dia tinggal sendiri di negara ini!"

"Tapi, Xiore.."

Joy mengangkat alisnya, "Hm?"

Joy memang sudah tahu bahwa Seyra lebih suka memanggilnya dengan nama 'Xiore' dibandingkan dengan nama aslinya.

"Bagaimana kau bisa lolos dari penjagaan Jihan dan keluargamu?! Aku tidak yakin itu hal yang mudah dilakukan!"

Joy diam-diam berpikir, 'Itu sangat mudah untuk dilakukan!'

"Ya, hanya sedikit godaan."

Seyra mengangguk ketika mendengarnya. Dia bahkan tidak bisa berpikir bahwa Joy sedang membohonginya tanpa mengedipkan matanya. Benar-benar penipu handal!

"Oh ya, bagaimana dengan kondisimu? Kenapa kau tiba-tiba menemuiku setelah hari itu? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Seyra penasaran.

Semenjak hari mereka bertemu di arena balapan waktu itu, Joy tidak pernah menemuinya lagi. Yah, dia juga sebenarnya sibuk. Jadi Seyra tidak terlalu memikirkannya.

"Hm? Sebenarnya ada sesuatu kak." Kata Joy serius.

Melihat tatapan Joy yang sangat serius membuat Seyra semakin penasaran. "Ada apa?"

"Aku tidak sengaja melihat hal ini.."

Joy mengeluarkan beberapa kertas dengan gambar di atasnya yang membuat Seyra terdiam.

Tatapan Seyra berubah datar.

"Bajingan itu.."

Joy tersenyum miring melihat ikan yang menangkap umpannya, "Apa kakak butuh bantuan?"

"Joy dengan senang hati membantu."

• • •

"Seyra!"

Seseorang menghampiri Seyra yang sedang duduk di sofa ruang tamu sembari menonton film.

Seyra tersenyum dan menyapanya. "Ayah!"

Ayah Seyra menepuk kepalanya dengan senang. "Apa kau tahu Seyra, ayah sedang senang saat ini!"

Seyra membantu melepaskan sepatu ayahnya dan menyimpannya di rak. Dia terlihat seperti anak yang sopan dan baik hati.

"Oh ya? Ada apa ayah?" Tanya Seyra terlihat penasaran.

"Gaji ayah cair hari ini! Bos ayah bahkan memberikan banyak bonus kepada ayah!" Girang ayah Seyra.

Seyra berusaha mempertahankan senyumnya, "Wah! Selamat ayah!"

"Ayo! Ayo! Kita pergi makan bersama-sama! Panggil juga Jihan!"

Seyra mengulum senyumnya dan terlihat cemberut.

"Ayah, Jihan sedang tidak ada di rumah. Semenjak aku pulang, dia terus saja bersikap nakal kepadaku!" Adu Seyra dengan sedih.

ALEXIORE: The Mystery Of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang