CHAPTER 43 | 🦋 Trick Or Trick

248 25 0
                                    

╭┈────────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
╰┈➤ ❝ [Trick Or Trick]

.ೃ࿐ Love Rival

⚘ ⚘ ⚘

Setelah pelayan dengan topi untuk menutupi kepalanya yang bulat itu pergi, Selena meliriknya sekilas.

Dia memperhatikan semua orang yang ada di sana diam-diam. Bahkan, Ricky yang masih menatapnya tak luput dari pandangan matanya.

"Selen.."

Panggilan Ricky membuat Selena menatapnya. Arti tatapannya seperti bertanya 'ada apa?'.

Sebelum Ricky berbicara, pelayan itu kembali dengan membawa pesanan yang mereka pesan dengan nampannya.

Selena tidak lagi repot dan mulai melihat makanan di hadapannya. Selena menundukkan kepalanya, wajahnya terhalang oleh rambutnya yang membuat orang lain tidak dapat melihat alisnya yang sempat bergerak saat melihat sehelai rambut di dalam mangkuk. Ukuran rambut itu pendek dan sangat tipis.

Jika Selena tidak melihatnya dengan cermat, dia mungkin akan melewatkan petunjuk di hadapannya.

'Oh, sudah dimulai?'

Bersamaan dengan itu, seorang pelanggan di sampingnya tiba-tiba berdiri dan memanggil pelayan dengan tidak puas.

"Kenapa ada rambut di makananku?!"

Pelanggan yang lain juga memperhatikan pesanan mereka dan menemukan sehelai rambut di sana. Mereka mulai berteriak memarahi pelayan di sekitar mereka.

"Restoran ini sangat tidak higienis!"

"Di mana juru masaknya?! Kami ingin meminta penjelasan dari juru masak!"

"Ya! Ya!

Mungkin suara mereka terdengar sampai ke dapur dan mengganggu pekerjaan chef sehingga pemilik restoran ini yang juga merupakan chef keluar dari dapur.

Selena melirik kepalanya yang botak tanpa mengatakan apa-apa.

"Ada apa ini?"

Pelanggan yang pertama berteriak mulai mengeluh. "Ada rambut di makananku!"

"Aku juga!"

"Sama!"

Hampir semua orang mengucapkan persetujuan mereka dengan suara yang kencang.

Sang chef mengusap telinganya yang berdengung saat gendang telinganya menangkap frekuensi suara yang cukup besar dari sekelompok pelanggan di hadapannya.

"Kami meminta maaf atas kelalaian kami sehingga membuat para pelanggan menjadi tidak nyaman. Bagaimana jika kami memberikan makanan yang baru untuk setiap orang?" Tanya chef dengan senyuman tulus di wajahnya.

Setelah beberapa patah kata, setiap pelanggan duduk dengan tenang setelah makanan baru tersaji di hadapan mereka.

Hampir semua orang mendapatkan mangkuk baru kecuali Selena, Ricky dan beberapa orang lainnya. Mereka hanya menonton keributan itu sembari memakan makanan mereka sendiri dengan nyaman.

Tatapan Selena beralih ke Ricky yang lagi-lagi tertangkap basah sedang menatapnya dengan intens. Bahkan, dia melupakan makanannya yang menjadi dingin. Lupakanlah, dia tidak mau makan makanan yang tidak higienis seperti ini.

Jari-jemari Selena terangkat untuk menekan tombol di ponselnya yang membuat rekaman berhenti.

Setelah rekaman suara, lokasinya saat ini, beserta dengan satu chat darinya terkirim, Selena mematikan ponselnya.

ALEXIORE: The Mystery Of NovelsWhere stories live. Discover now