CHAPTER 20 | 🔥 My Possessive Boyfriend

1.2K 134 5
                                    

Happy reading


✧✧

Ding!

"Hm?"

Zea baru saja duduk di kursi ketika dia mendengar notifikasi ponselnya. Dia membuka ponselnya dan sibuk bertukar pesan dengan Zayyan tanpa memedulikan teman-teman sekelasnya yang sedang membicarakannya.

Ketika melihat pertanyaan Zayyan tentang nama panggungnya, Zea menanggapinya dengan santai.

Bingung harus membalas apa, Zea memilih untuk keluar dari aplikasi itu dan memutar lagu di ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bingung harus membalas apa, Zea memilih untuk keluar dari aplikasi itu dan memutar lagu di ponselnya. Musik terdengar melalui earphone yang dikenakan Zea.

Baru saja ingin mengganti ke lagu yang lain, Zea tidak sengaja melihat tiga murid perempuan di hadapannya.

"Hai!" Sapa salah satu dari mereka. Gadis dengan poni itu terlihat gugup ketika Zea memerhatikannya.

Zea berkedip dan mengangguk sekilas tanpa berbicara.

Melihat Zea tidak berbicara, ketiganya tidak merasa tersinggung dan justru semakin mengagumi sikap Zea.

Salah satu dari dua gadis yang tersisa memperkenalkan dirinya terlebih dahulu, "Em, hello! I'm Fania, nice to meet you, Zea." (Em, halo! Aku Fania, senang bertemu denganmu, Zea) Kata Fania sembari membaca name tag di seragam Zea.

"My turn!" (Bagianku!)

Seorang gadis dengan rambut yang terikat kepang menggeser tubuh Fania dari hadapan Zea dan tersenyum dengan antusias.

"I'm Riana, I'm also an Anyaversary!!" (Aku Riana, aku juga seorang Anyaversary!!)

"No! No!" (Tidak! Tidak!)

Riana merenggut ketika gadis dengan poni itu mendorongnya pelan.

"I'm the real Anyaversary here. Btw, my name is Lauren." (Aku anyaversary yang asli di sini. Ngomong-ngomong, namaku Lauren) Kata Lauren dengan bangga.

Ketiga gadis itu bertengkar memperebutkan perhatian Zea tanpa mengetahui senyuman licik Zea yang terpatri di bibirnya.

'These three are really something.' (Ketiganya benar-benar sesuatu)

• • •

"Zea!"

Zea melirik sekilas Zayyan yang berdiri di depan kelas dengan mulut mengerucut lucu.

"Zea, kok chat Zayyan nggak dibalas?!"

Zea memutar matanya melihat kemarahan Zayyan yang agak berlebihan.

"Lupa." Balasnya kemudian.

Zayyan semakin cemberut dan melihat Zea dengan kesal.

Merasakan tatapan Zayyan, Zea akhirnya mengalah dan mengacak rambut Zayyan pelan. "Ayo kantin." Ajak Zea pada Zayyan.

ALEXIORE: The Mystery Of NovelsWhere stories live. Discover now