12. Mendadak Dinner

11 1 0
                                    

"Ayo, Bila. Kamu katanya keburu laper tadi. Mas sudah pesan makanan kesukaan kamu."

Satria segera merengkuh Bila dan mengajaknya pergi. Sementara itu, dia terdiam dengan apa yang dilakukan oleh Satria karena terlalu takut dengan kejadian yang baru dilaluinya. Satria mengajaknya ke mobilnya dan membawanya melaju ke sebuah restoran ternama di kota mereka.

"M-mas, aku pulang aja ya," lirih Bila saat akan turun ke lobi utama.

"Bukannya tadi kamu menurut aja? Sekarang kenapa mau pulang?" kekeh Satria.

Dia sebenarnya bersyukur tadi mendapat laporan dari security bahwa ada kerusakan lift. Berniat mengecek keadaan tangga darurat justru membuatnya menemukan Bila yang hampir dilecehkan oleh Rio. Namun, sekarang dia perlu mencari alasan lagi agar bisa dekat dengan Bila.

"Gimana kalau kamu makan dulu? Apa kamu enggak kangen sama aku?"

Satria memasang tampang serius. Wajahnya benar-benar seperti memohon. Tidak peduli dengan apa penilaian Bila terhadapnya.

"Berilah Mas untuk menjelaskan semuanya."

Satria tak melepaskan tatapannya dengan Bila sama sekali. Dia bahkan menipiskan jarak di antara mereka.

'Ah, sial! Kenapa aku seperti susah untuk menolaknya. Tapi, Satria sudah berkhianat denganku,' batin Bila berperang sendiri. Dia bingung bagaimana cara bersikap dengan pria di depannya ini.

"Maaf, tapi aku harus mengambil mobilku ke kantor."

Bila mencoba beralasan. Namun, telapak tangannya dipegang oleh Satria.

Pandangan mereka kembali bertemu di mobil Satria. Bila bahkan bisa mencium aroma maskulin dari pria di depannya. Mereka saling merasakan embusan napas satu sama lain.

"Bila, tolonglah," lirih Satria.

Akhirnya, Bila mengalah, dia mengangguk tanpa mengatakan sepatah kata sama sekali. Satria membukakan pintu untuknya saat akan turun. Dia bahkan meletakkan telapak tangannya di bagian atas pintu saat Bila akan berdiri agar gadis yang dia sayangi tidak terbentur.

'Satria dulu dan sekarang tak pernah berubah. Selalu detil dan penuh perhatian,' batin Bila.

Tersadar kalau mulai terpengaruh. Bila menggeleng seketika.

"Apa apa Bila? Apa ada masalah? Kenapa kamu menggeleng?" tanya Satria dengan pertanyaan berturut-turut.

"Kalau begitu, ayo kita segera makan. Aku enggak mau kamu kelaparan," tukas Satria yang kemudian menggandeng tangan Bila.

Pelayan yang menyambut mereka segera mengarahkan ke arah meja paling ujung, dekat dengan jendela. Dari sini mereka bisa melihat pemandangan kota dari jendela restoran yang begitu besar.

"Indah ya, Say …."

"Eh, sorry. Bila," lirih Satria sambil menutup mulutnya.

Pelayan kemudian menyuguhkan makanan. Bila yakin kalau Satria sudah melakukan reservasi sebelumnya. Terbukti dari posisi tempat duduk yang spesial dan makanan yang segera disajikan sesaat mereka datang.

"Satria, kamu?"

Bila menjeda pertanyaannya karena Satria kembali berucap.

"Sudahlah, ayo kita nikmati makanan ini dulu. Aku yakin kamu lapar sekali karena tadi kamu enggak menanti perbaikan di lift dan memilih menggunakan tangga darurat," ucap Satria.

Bila terdiam. Dia hanya menikmati makanan yang tersaji dalam diam. Satria juga berusaha menikmati makanan yang tersaji meski mulutnya ingin melontarkan banyak pertanyaan juga pernyataan yang membuat keadaan menjadi lebih baik.

"Bila, habis makan jangan pergi dulu, ya," pinta Satria.

Bila yang tadinya akan menolak tidak tega karena selama ini dia memang sudah menghindarinya. Mungkin, ini waktu yang tepat untuk mendapatkan informasi sebenarnya tentang apa yang terjadi antara Satria dengan wanita yang dulu berada di pelukannya.

Benar apa kata orang, mau sejauh apa Bila menghindar. Namanya jodoh maka akan disatukan juga dalam sebuah pertemuan. Mungkin Bila memang ditakdirkan kembali berjodoh sama Bila.

Baru saja mereka menghabiskan makanan masing-masing.

"Jadi begini, Bila. Waktu itu aku …."

"Satria, kenapa kamu di sini? Sama siapa?"

Suara perempuan terdengar di belakang Bila. Dia belum menoleh ke belakang, tapi aroma wangi yang begitu menggoda tercium di inderanya.



Luka Hati Bila #IWZPamer2023Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ