Part 7

18.2K 1.5K 3
                                    

Saat aku masuk membawakan segelas es jeruk keruangan Armand dia masih sibuk membaca berkas-berkas yang kuserahkan sebelum makan siang tadi.

"Terima kasih.."Sahutnya ketika aku berbalik hendak pergi.

"Bisa kita bicara??"Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas-berkasnya.

"Soal apa?"Tanyaku.

"Jika selain pekerjaan aku tak bisa..masih banyak yang harus kukerjakan.."Kataku tanpa berbalik.

"Lalu kapan kau ada waktu?" Tanyanya seraya berdiri dan berjalan mendekat. Saat dia ada dihadapanku dengan kesal aku menatapnya.

"Apa sih mau mu?"Tanyaku kesal.

"Mau ku?hmmmm..."Armand berjalan mengelilingiku.

"Aku tak ingin kau menghindariku dan kita bisa berteman seperti dulu..."Katanya yang berhenti dibelakangku.

"Seperti dulu??astaga...kita sudah bukan mahasiswa Armand. Kita sudah dewasa!"Kataku mengingatkan.

"Apa enaaknya menjadi dewasa??kau yang bilang begitu..apa kau ingat??" Tanya Armand.

"Hhh..."aku mendengus.

Bagaimana aku lupa saat itu dia menginap dikontrakan dan dia takut anggapan orang dan kubilang Apa enaknya jadi dewasa.

"Dengar...kita bisa seperti dulu bukan??" Tanyanya seraya menangkup wajahku dengan kedua tangannya.

Mata kami saling bertemu dan kutatap wajahnya yang sedikit tirus namun dia lebih tampan. Mungkin karena dia sudah lebih dewasa.

"Pak..." Intan terdiam.

Dia melihat Armand berdiri dihadapanku dan sangat dekat sekali. Intan segera menutup pintu lagi dan berjalan sepelan mungkin supaya tidak terdengar.

"Se.."

"Maafkan aku.."Bisiknya pelan seraya menyentuhkan dahinya pada dahiku.

"Lepaskan..."Kataku seraya berjalan mundur dan memgehempaskan tangannya yang membingkai wajahku.

"Aku mau melanjutkan kerjaanku.."Kataku yang segera keluar dari ruangan Armand.

Kepalaku terasa berdenyut-denyut apalagi Intan sudah bersiap merapat dan bertanya namun aku segera berpura-pura sibuk sekali.

"Mbak..."Sapa Intan yang berdiri dihadapanku.

"Eh??sudah mau pulang yaa??"Kataku yang melihatnya berdiri dihadapanku dengan canggung.

"Iya...gak pulang mbak??"Tanyanya.

"Sebentar lagi...duluan saja...tanggung..."Kataku tanpa menatap Intan.

"Mbak..." aku memdongak dan menatapnya yang menoleh kearah pintu ruangan Armand.

"Apa dia berbuat aneh-aneh padamu??" Bisiknya pelan.

"Aneh?si-siapa??"Tanyaku bingung.

"Itu..manager baru...dia sepertinya mengintimidasimu yaa??" Intan penasaran.

Aku menaikkan kedua alisku heran, bagaimana bisa dia bicara begitu tentang Armand?

"Ke-kenapa kau bicara begitu??Dia orang baru disini..pasti dia banyak tanya." Kataku.

"Hm- begitu yaa??" Tanya Intan.

"Apa- "

"sebentar" kataku memotong kata-kata Intan dan mengangkat telfon dimejaku yang berbunyi.

"Kau sudah mau pulang?"Tanya orang diline seberang.

My Best Friend [COMPLETE]Where stories live. Discover now