Part 11

18.8K 1.5K 5
                                    

"Ka-kau...penghuni lantai satu?"Tanya Armand tak percaya.

"I- eh..ba-bagaimana kau tahu?"Tanyaku heran.

Aku terdiam sesaat dan terkejut. Otakku mengingat apa yang sejak tadi diucapkan Armand.

"Ka-kau...orang baru dilantai atas?" Tanyaku kaget.

Armand tersenyum dan mengangguk.

"Astaga..!!"Kataku.

Aku kaget bukan main. Aku memang baru sampai ke Indonesia setelah menghadiri acara pemberkatan Nathania dan sehari setelah aku pergi , penghuni baru itu datang dan begitu datang aku tinggal dirumah Byon dan tak sempat bertemu. Kemarin sewaktu pulang juga aku langsung tidur, adikku yang dirumah kebetulan juga baru datang kemarin sore.

"Kau tidak menguntitku kan??" Tanyaku ragu.

"Astaga...."Armand geleng kepala dan heran dengan reaksiku.

"Kenapa kau takut dengan kehadiranku??" Tanya Armand kesal.

"Apa yang kau takutkan??"Desaknya.

Aku menatapnya terkejut dan hanya bisa mengedipkan mata beberapa kali.

"A-aku...aku tidak takut!!"Seruku.

Aku segera membuka pintu mobil namun segera kututup kembali begitu petir bergemuruh diatas langit.

Armand yang hendak marah jadi terdiam dan kasihan melihatku yang meringkuk didalam mobil.

"Tunggu sebentar.."Katanya yang segera keluar dan membuka pagar dan parkir digarasi.

"Kau sudah aman.."Katanya lembut dan kurasa benar.

Disini sudah aman dari petir. Aku segera berjalan kearah pintu dan muncul Intan dan Romi. Aku terdiam dan tak tahu apa yang harus kubilang. Intan dan Romi sama-sama terkejut melihat Armand yang baru saja berdiri dibelakangku dengan seuntai senyum.

"Pak Armand?"Suara Intan tercekat karena terkejut melihat Armand berdiri disini.

"Mas Armand??"Suara Romi tak kalah terkejutnya dengan Intan pacarnya.

"Benar ini mas Armand?"Tanya Romi tak percaya.

"Romi yaa??wahhh...lama tak berjumpa..."Kata Armand seraya menepuk bahu Romi.

"I-iya mas...masuk mas..."Kata Romi.

"Hhh...tak perlu dipersilahkan masuk! Dia penghuni lantai dua!"Seruku ketus.

Romi dan Intan saling menatap dan bengong. Mas Iwan yang baru pindah ternyata menyewakan lantai dua pada Armand.

"Benar mas?"Tanya Romi.

"Iya..aku juga baru tahu kalau aku juga tinggal diatap yang sama dengan Sonia. Seperti reuni bukan??" Kata Armand seraya tertawa.

Romi terdiam tak berani tertawa karena dilihatnya wajahku yang kesal dan siap menelan orang.

"Apa kau juga akan membuatkan aku sarapan dan makan malam seperti biasanya??"Tanya Armand menggoda.

"Jangan mimpi!!"Seruku kesal.

"Dengar yaa..."

"Sssssttt...sudah jangan marah-marah...nanti kau cepat tua..."Kata Armand memotong kata-kataku.

"Ihh...apa-apaan sih!"Kataku seraya mengibaskan tangan Armand yang hendak menyentuh wajahku.

"Ini bukan reuni!"Ketusku yang kemudian berjalan pergi masuk kekamarku dan kubanting pintu dengan kesal.

Armand geleng-geleng kepala, sementara Romi dan Intan bengong dengan sikapku yang menjadi pemarah.

"Kakakmu semakin galak saja yaa..."Kata Armand seraya nyengir kuda.

"Sejak kapan galak seperti singa betina begitu??" Tanya Armand heran.

"E-e..." Romi hanya meringis bingung mau menjawab apa.

"Hhh,yaa sudah. Aku naik dulu, barangku masih banyak yang belum diberesin..." Kata Armand yang menepuk bahu Romi dan kemudian berjalan menaiki tangga ke lantai dua.

Setelah Armand sudah hilang dibalik pintu kamarnya Intan memandang ruangan ini yang menjadi sepi setelah tadi sedikit tegang.

"Yang... Ada hubungan apa antara pak Armand dan mbak Nia?" Tanya Intan pelan.

Romi menoleh kearah Intan yang penasaran. Dia tersenyum dan mengajak Intan ke dapur.

"Yang.."Intan menarik ujung baju Romi karena pacarnya ini tidak menjawab malahan membawanya kedapur.

"Susssttt..."Romi memotong kata-kata Intan.

Dia menoleh kearah pintu kamarku dan ke tangga takut kakaknya atau Armand turun sebelum Romi berbicara. Dia menatap pacarnya yang penasaran itu lalu menjentikkan jari telunjuknya supaya Intan mendekat.

"Mas Armand itu mantan pacar mbk Nia waktu kuliah.."Bisik Romi.

"A-apa?!"Intan spontan kaget dan menahan nafas.

"Sussssttt...."

Ulang Romi supaya Intan tidak berisik. Karena dia sudah tahu bagaimana mbaknya yang satu itu kalau sedang marah dengan mas Armand.

"Tapi yang....pak Armand.."

"Eh, say.., kenapa dari tadi kamu panggil mas Armand pak?? kan masih muda begitu??" Tanya Romi akhirnya.

"Habisnya, Pak Armand kan atasan ku dan juga atasannya mbak Nia... Pak Armand malah bosnya mbk Nia dan mbk Nia sekretarisnya.." jelas Intan.

"Kau serius??"

My Best Friend [COMPLETE]Where stories live. Discover now