Part 17

16.8K 1.3K 5
                                    

Armand keluar dari ruangannya dengan kesal karena aku tak mengangkat telfonnya. Namun begitu dilihatnya aku tidak ada dimejaku melainkan baru keluar dari ruang presdir dia sedikit heran.

"Ada apa? ada masalah??"

"Tidak" jawabku singkat dan segera berjalan kemejaku dengan perasaan kesal.

"Kau sudah selesai?" Tanya Armand.

Aku menatapnya sebentar dan dengan kesal aku mendengus.

"Kau memberiku banyak kerjaan hari ini..jadi pulang saja sana..!"Ketusku.

Armand menatapku dengan curiga.

"Kau marah padaku?" Tanyanya.

"Sudah...sudah...pergi sana...mengganggu!"Ketusku.

Aku segera memencet-mencet telfon dan terhubung dengan seseorang.

"Hallo...bisa disambungkan dengan Damian?....baik..."aku terdiam sesaat.

"...."

"Heiii...bukan bukan itu...ah,,baik-baik saja. Kau kan bisa melihatnya sendiri! kau juga meeting dengannya tiap hari...hhhh..."aku diam lagi dan tertawa kecil.

"..."

"Ahh, tidak berminat!cuma besar badannya!percuma ganteng tapi gak bermutu..!"Cetusku seraya tertawa lagi.

"Kau bawa mobil??"

"..."

"lewat rumah??"

"..."

"kau tahu saja..."

"..."

"tidak kerjaanku sudah selesai.."

"..."

"baiklah...lima menit lagi aku akan sampai dibawah... "

"..."

"Oh,yaa..Nathania disini..Jose dan Nathan juga..." aku mengetuk-ngetuk bolpoinku dimeja.

"Tidak, Jose sendiri. Semalam aku bertemu dengannya..."

"..."

"eh...jangan asal bicara!"

"..."

"yaa...yaa...aku memang dekat dengan Jose..kau tahu sendiri dia mantan yang sangat pengertian...hahahahaha..."

"..."

"tidak... Mariana tidak tahu... Kalau kau bukan kakak kelasku waktu SMA pasti hanya Jose dan aku yang tahu hubungan kami dirumah..."

"..."

"enaaak saja!! Sudah-sudah... aku mau turun..tunggu ya..."

aku segera menutup telfon dan membereskan berkas-berkas. Namun akupun terkejut dan mematung. Armand masih berdiri disini dan kurasa dia mendengarkan semuanya.

My Best Friend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang