Part 25

17.7K 1.3K 2
                                    

Hal paling menjemukan adalah menunggu. Menunggu kapan meeting ini kelar....

Hai guys ketemu lagi....

Resto ternama dipinggiran pantai Anyer yang disewa untuk acara reuni angkatan 2008 ini cukup menarik. Byon sukses menegosiasikan anggaran dan tempatnya.

"Jadi... kalian balikan nih ceritanya?" tanya Imaniar saat sudah berada disampingku.

"Balikkan?" tanyaku heran.

"Tuh!!" tunjuk Imaniar seraya mengarahkan dagunya pada pria yang berdiri dan tertawa bersama Aldo, Eman dan Yoga didekat bar.

Aku melengos kesal melihat pria yang dimaksud Imaniar adalah Armand.

"Perlu digaris bawahi ya...aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa!"kataku lagi.

"Lalu bagaimana bisa kalian berdua datang bersamaan dan satu mobil?" tanya Imaniar lagi.

"Kebetulan aja..."gumamku.

"Hei...ladys..." pekik Byon yang baru terlihat batang hidungnya.

"Mana si centil?" tanya Byon mencari wajah Dini yang tidak kelihatan.

"Biasa...beredar...mencari planet-planetnya..."sahut Imaniar.

Yang dimaksud planet adalah mantan-mantan pacar Dini sewaktu dulu kuliah.

"Gue kira lu ga datang...hehehhe" Byon terkekeh saat mukaku berubah masam.

"Tau sendiri bagaimana dia bukan..." bisikku pelan.

"Ngomongin gue ya?" hardik Imaniar.

Aku dan Byon saling pandang.

"Bukannnn...."kataku seraya geleng kepala.

"Armand makin ganteng ya..." gumam Imaniar seraya menatap Armand dengan senyum diawajahnya.

"Coba dia bukan pacar lo... pasti gue embat!" kata Imaniar diiringi tawa Byon.

"Ambil-ambil sono..."kataku malas.

"Yakin lo Nia?!" tanya Imaniar.

"yakin!!"Sahutku cepat.

"Gue ma Armand cuma temen. Ga lebih...suer..."Sahutku seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku membentuk huruf V.

"Heii..."kata Armand yang tiba-tiba sudah berdiri disampingku dan melingkarkan tangannya dipinggangku.

"Apa kabar, Im. Gimana kabar lo?" tanya Armand sok akrab.

Diperkumpulanku waktu kuliah Imaniar adalah anggota baru. Armand lebih dekat dengan Byon, mereka berteman sejak smp sampai saat ini.

"Apaan sih" gerutuku saat Armand menoleh kearahku dan aku berusaha menyingkirkan tangannya. Yang ada Armand menggengam kedua tanganku dan jadinya terlihat kami mesra karena saling berpegangan tangan.

"Hai man!!" seru seseorang dengan suara baritonnya.

"Wahhhhh...gue ga nyangka ternyata kalian berdua masih pacaran sampai sekarang..." ucapnya seraya menjabat tangan Armand.

Antok, mantan pacar Dini ini salah satu gangnya Armand.

"Lu salah faham Tok!" celetukku seraya masih berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Armand.

Byon, Antok dan Imaniar hanya meringis mendengar pembelaanku. Dari dulu sampai sekarang aku selalu menyangkal pertanyaan teman-teman soal kedekatanku dengan Armand.

"Lepasin ga?!" desisku mengancam.

Armand menggeleng seraya tersenyum menanggapi pertanyaan Antok.

"Dilihatin banyak orang!" seruku kesal.

Armand tak menggubris sampai akhirnya kucubit saja lengannya sampai dia memekik histeris seperti cewek.

"Astaga, Nia!" seru Imaniar kaget.

"Lu tega banget sih ma cowok lu sendiri!!" seru Imaniar.

Aku melotot kesal dan lebih baik menyingkir dari orang-orang gila ini.

"Sehari......aja...please..."kataku pada Armand yang meraih tanganku.

"Waktumu tiga jam..." sahutnya yang akhirnya melepaskanku dan membiarkan aku pergi sendiri berbaur dengan teman-teman.

My Best Friend [COMPLETE]Where stories live. Discover now