Chapter 17 - My Type

5.5K 791 65
                                    

Soundtrack : iKON - My Type

"When I look at you, I want you so bad I go crazy. I think about you even right before I go to sleep."


"Saat aku bertanya namamu, itu artinya aku bukan hanya ingin tahu siapa namamu, tapi aku ingin mengenalmu lebih jauh lagi, Miss Park."

Sehun menunduk, menatap pada paras terkesiap Hani akan ulahnya yang tiba-tiba mendekat hingga jarak mereka nyaris hanya sejengkal. Ia menyeringai lantas tanpa aba-aba Sehun mengangkat Hani di pundaknya hingga wanita itu memekik dan memberontak.

Sehun akui Hani punya tenaga yang cukup kuat hingga membuatnya sedikit kuwalahan menghadapi semua perlawanan gadis itu. Namun ketertarikannya pada Hani jelas jauh lebih kuat dari upaya gadis itu untuk melepas diri. Tak ada yang bisa lari dari Oh Sehun sebelumnya.

Sehun membawa Hani masuk ke kursi penumpang dan bergegas berjalan memutar menuju kursi kemudi sebelum Hani sempat melarikan diri lagi. Ia masuk, mengunci semua pintu secara otomatis sehingga Hani mendengus dengan kasar. Ada asap yang keluar dari kepalanya, dan Sehun gemas sekali rasanya.

"Kau suka makan apa, Miss Park?" Tanyanya memecah hening yang mengukung selama perjalanan. Ini sebenarnya bukan pertanyaan pertama yang ia ajukan pada Hani, sejak tadi mulutnya nyaris berbusa tapi Hani mengacuhkannya seperti ia ini angin yang tak terlihat. Sangat menantang adrenalinnya.

"Okay, jika kau tak mau menjawabku aku juga tak keberatan mengelilingi Korea selama berhari-hari bersamamu dengan mobil ini."

Perkataannya akhirnya mampu menarik kepala Hani agar menoleh padanya. Gadis itu memandang Sehun dengan mata yang menyala.

"Kau gila?" Sehun hanya mengangkat bahu kemudian dia bertanya pertanyaan yang sama.

"Kau suka makan apa, Miss Park?"

"Turunkan aku."

"Bukan jawaban yang benar, Nona. Aku tanya sekali lagi, kau suka makan apa, Miss Park?"

"Dengar, turunkan aku. Aku tak mau pergi makan denganmu. Aku tak mengenalmu dan aku tak ingin mengenalmu!"

Oh, sungguh egoisme yang besar. Sebuah perasaan tertantang menggelitik batinnya. Ia ingin menjinakkan gadis ini dengan segala kuasanya yang ia miliki. Membuat Hani bertekuk lutut dan menyerahkan kendali diri di tangannya.

"Itu jawaban yang panjang. Aku suka itu tapi itu bukan jawaban yang tepat. Ayolah, ini bukan pertanyaan yang sulit. Aku ulangi lagi, kau suka makan apa, Miss Park?"

Tak ada jawaban, Hani kembali memandang ke luar jendela sembari memegang pelipisnya. Mereka sudah memutari jalanan ini lima kali, Sehun hanya perlu menunggu sebentar sampai Hani menyerah.

"Sudah kukatakan, aku tak keberatan mengelilingi Korea dengan mobil ini sampai kau menjawab pertanyaanmu dengan benar."

"Ayam. Aku suka makan ayam, sekarang turunkan aku."

Satu senyum terkembang, musim semi datang dengan sangat cepat hingga suasana dalam mobil yang sebelumnya mencekam seperti musim dingin seketika berubah penuh cahaya pelangi.

"Okay, kita makan ayam dulu setelah itu aku akan mengantarmu pulang."

***

"Wah, kita kemalaman. Ini semua salahmu, Nona. Jika kau menjawab pertanyaanku dengan cepat kita tak perlu menghabiskan waktu lima kali keliling Seoul."

Melirik padanya sepasang pekat kopi itu dengan kekesalan yang membuncah. Meski Hani memilih bungkam atas tindakan semena-mena Sehun padanya sejak tadi, namun Sehun sangat tahu bahwa gadis itu sudah sangat gatal untuk menjambak rambut Sehun hingga botak. Dengan acuh Hani membuka pintu meski Sehun telah berlari untuk membukakan pintu untuknya.

Saint or Sinner [COMPLETE - OSH]✅Where stories live. Discover now