Chapter 39.2 - I Don't Know Why

5K 931 485
                                    

Soundtrack: Valen - I Don't Know Why

"I'm gonna lose my faith. I'm gonna burn it out. And I'm talkin' to myself. The walls are crumblin' down. With every breath that I take. Feels like the last and I'm tired. Every time it's shot in the dark."

***

"Jadi ini yang kau lakukan sekarang? Menjual tubuhmu?" Hani mendongak pada asal suara yang menyapa gendang telinga. Jantungnya langsung turun ke perut seketika. Ia merasa mual dan panik sekarang.

"Bibi..."

"Sudah kuduga. Kau selalu menyusahkan Jongin dan pada akhirnya kau menjadi seperti ini. Kau dan keluargamu memang selalu seperti ini sejak dulu. Rendah dan tak tahu diri. Melakukan segala cara hina untuk bertahan."

Hani mengepal tangannya, ia emosi tentu saja. Seseorang sedang merendahkan keluarganya layaknya sampah. Tapi dia hanya bisa diam, meski ia sangat ingin melawan orang ini.

"Akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama. Kau sangat pintar menyembunyikan diri beberapa bulan ini."

Hani mundur selangkah demi selangkah ketika kaki berbalut sepatu tumit berwarna mocca itu maju untuk memojokkannya. Wanita ini adalah Ibu Jongin. Sejak kehidupannya dibalikkan seratus delapan puluh derajat, ia akhirnya tahu bahwa beberapa orang tak seperti apa yang ia pikirkan tentang mereka dulu.

Termasuk Bibi Kim yang berubah memusuhinya terlebih ketika wanita itu tahu bahwa di awal kehidupannya yang baru ini, Jongin melakukan banyak hal untuknya. Alasan terbesar mengapa ia tidak bisa menerima semua bantuan Jongin.

Dia tahu diri untuk tidak menjadi manusia yang hanya bisa menyusahkan orang lain saja.

"Kau... sampai kapan kau akan menyusahkan Jongin? Lihatlah dirimu sekarang... kau benar-benar tak pantas untuk Jongin. Sejak dulu yang kau lakukan hanyalah menempatkannya dalam masalah. Kau dan keluargamu tak pernah berhenti membuat kami semua susah!

"Aku sungguh kasihan kepada siapapun itu yang telah membelimu. Kau murahan dan tidak tahu terimakasih. Sekarang aku akan lebih kasihan lagi pada anakmu karena memiliki seorang Ibu yang hina sepertimu!"

Sungguh hatinya kini terasa perih. Sembilu mengoyak jiwanya hingga timbulkan luka yang begitu dalam dan darahnya tercecer di atas lantai. Ia ingin membalas semua perkataan Bibi Kim tapi ia tahu bahwa ia hanya akan membuat Jongin lebih terluka. Dia tidak mau hal itu, Jongin pantas bahagia. Dan mungkin benar dia harus melepaskan pria itu sepenuhnya agar pria itu dapat meraih kebahagiaannya yang sejati. Meski dengan cara yang dianggap orang sangat hina.

Hani berteriak dengan tertahan ketika Bibi Kim menarik sejumput helai rambutnya ke belakang. Wanita itu kemudian berucap sebuah peringatan yang disertai ancaman agar ia menjauhi Jongin selamanya.

"Apa yang Anda lakukan?" Lalu Hani merasakan seseorang menarik sebelah tangannya yang bebas dan menarik badannya ke belakang untuk berlindung di balik punggung tegap itu. Tangannya bergetar dengan hebat karena semakin lama serangan panik itu semakin menjadi dalam kepalanya. Kemudian tangan besar yang hangat itu terasa semakin erat menggenggam tanganya, menyalurkan sebuah ketenangan.

"Jadi dia adalah pria yang membelimu? Tuan, Anda benar-benar sial karena membeli wanita tak tahu diri seperti dia."

Pegangan Sehun semakin erat, Hani tahu Sehun tengah tersulut emosinya sekarang. Dia ingin menghentikan Sehun tapi serangan panik di dalam kepalanya sekarang jauh lebih penting.

Saint or Sinner [COMPLETE - OSH]✅Where stories live. Discover now