Chapter 54 - I'll Be Good

5K 916 709
                                    

Soundtrack: Jaymes Young - I'll Be Good

"I thought I saw the devil this morning. Looking in the mirror, drop of rum on my tongue with the warning to help me see myself clearer. I never meant to start a fire. I never meant to make you bleed. I'll be a better man today."

***


"Di antara Kim Jongin dan Oh Taeseok, siapa yang memberimu imbalan lebih banyak?"

Ruangan itu gelap gulita, satu-satunya cahaya hanya bias cahaya bulan yang masuk melalui celah ventilasi dan kipas penyedot udara yang sudah tidak berfungsi. Bau debu yang lembab akibat musim dingin tercium seperti pertichor yang berusaha melawan rintik hujan.

Seorang pria, tubuhnya terikat erat di sebuah kursi kayu berlengan. Darah mengucur dari pelipisnya, bibirnya sobek dan matanya bengkak. Beberapa membercak juga pada kemeja putihnya yang sudah lusuh dan berantakan. Kepala pria itu menunduk, pertanda kesadarannya sudah nyaris habis.

"Inikah yang kau pilih? Tetap diam?"

Satu geraman lemah terlantun saat sebuah kaki menyentak dadanya dengan keras. Pria itu terbatuk, tubuhnya terdorong ke belakang hingga membentur lantai bersama kursi yang masih terikat dengannya. Dua orang pria yang sedari tadi berdiri di kanan kiri kursi membetulkan lagi posisi pria yang terikat.

"Sungguh anjing yang sangat setia kepada tuannya."

Pria itu masih bungkam, kepalanya bergerak lemah ke kanan dan ke kiri dengan mulutnya yang meracaukan gumaman tak jelas.

"Baiklah jika kau setia pada Kim Jongin dan Oh Taeseok. Mungkin orang lain bisa menjawab kebisuanmu. Bawa masuk mereka!"

"Baik, Tuan Jaehyun."

Jaehyun menyeringai hingga menyentuh telinga. Gaharu hitamnya berkilat-kilat namun menggelap dengan kedalaman yang tak dapat dijangkau. Garis alisnya menajam seperti rahangnya yang ikut menajam dan keras. Amarah yang besar terselubung oleh sebuah hal gelap yang mencekam, menyebar ketakutan yang membuat orang lain menggigil.

Tiga menit kemudian pintu dua bukaan itu kembali terbuka. Dua pria tadi kembali dengan seorang wanita yang meronta dalam tarikannya serta anak seorang anak kecil yang terus menangis dengan keras.

Pria yang terikat itu langsung mendongak. Matanya membelalak dengan lebar. Dia melirik pada Jaehyun yang dibalas sekretaris itu dengan sebuah seringai licik. Jaehyun seolah tak peduli. Simpati dan empatinya telah dibuang jauh. Tak ada lagi hal-hal manusiawi yang diingatnya.

"Sialan, kau! Bajingan, lepaskan mereka!"

Dia memberontak dengan keras. Tangannya bergerak-gerak mencoba melepas ikatan yang membelenggu tanpa peduli hal itu menggores tangannya hingga berdarah. Pria itu berteriak dengan kencang seraya menyumpah serapahi Jaehyun dengan semua umpatan. Jaehyun yang merasa terganggu oleh teriakan pria itu menendangnya lagi hingga pria itu terjatuh. Entah sudah berapa kali belakang kepala pria itu menyentuh tanah. Darahnya bahkan sudah membuat kerah kemeja putihnya memerah.

"Kenapa kau jadi berisik begini, kawan?" Ucap Jaehyun seraya mengangkat kakinya yang berbalut sepatu mahal lalu menginjakkannya pada mulut pria itu. Wanita yang baru saja dibawa masuk oleh dua pria tadi berteriak dengan keras. Memohon agar Jaehyun tidak menyakiti suaminya.

"Akan kuganti pertanyaanku dan kau harus harus menjawab pertanyaanku dengan baik kali ini. Apa yang Kim Jongin dan Oh Taeseok berikan padamu?" Jaehyun kembali memerintahkan dua orang pria tadi untuk mengembalikan posisi pria yang terikat ke semula.

Pria itu menatap Jaehyun dengan kemarahan yang berkobar lebih terik dari api. Tapi Jaehyun tak gentar, di sini dialah penguasanya. Pria itu meludahi Jaehyun tepat di jas mahalnya. Jaehyun melirik sebentar pada jasnya lalu kembali menatap pria tadi dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca.

Saint or Sinner [COMPLETE - OSH]✅Where stories live. Discover now