Chapter 55 - Rock Bottom

5.7K 929 1.2K
                                    

Soundtrack : Hailee Steinfeld - Rock Bottom

"You're the best kind of bad something. 'Cause we keep on coming back for more."

***


Hani merasa begitu haus sehingga ia terbangun dari tidurnya. Bagian lain dari ranjangnya kosong, Sehun pergi entah kemana. Ada hampa itu mengisi relung jiwa, entah kenapa ia merasa kehilangan karena terbangun tanpa Sehun di sisinya. Ia selalu ingat pada pelukan posesif pria itu ketika tidur. Pelukan yang selalu membuatnya melupakan tentang apapun. Pelipur setitik laranya.

Hani bangun lalu duduk, dia meraba sisi yang selalu ditempati Sehun dan mendapati rasa dingin menyentuh telapak tangannya. Itu artinya Sehun sudah meninggalkan ranjang mereka cukup lama. Dia memutarkan pandang ke segala arah. Semuanya terkunci, termasuk pintu kamar mandi dan pintu keluar. Sehun menutup semua akses karena ia terlalu sering menggila akhir-akhir ini.

Semuanya kembali terasa melelahkan. Hani ingin berhenti. Dia sudah sangat ingin berhenti tadi. Dia sudah siap untuk melompat namun sebuah ingatan tentang titik kecil di dalam perutnya menabraknya seperti gerbong kereta. Lalu suara Sehun yang meneriakkan namanya dengan panik menyahut, menarik lagi kesadarannya hingga keberaniannya surut dan berubah jadi sebuah ketakutan.

Dia masih belum bisa menyerah.

Tidak dengan pertaruhan satu kehidupan berharga yang tengah tumbuh di dalam dirinya.

Hani masih bisa merasakan getaran itu di ujung jemarinya hingga sekarang. Perasaan dingin dan ngeri itu masih membuat ngilu telapak kaki. Lantas ia teringat dengan perkataan Sehun. Pria itu begitu ketakutan. Hani tak pernah mendapati tubuh Sehun menggigil begitu hebatnya seperti tadi.

Suara kunci yang diputar diikuti dengan pintu yang terbuka kemudian. Hani menoleh ke arah pintu dan mendapati Sehun berjalan masuk dengan langkah yang terseok.

"You wake up?" Sehun mencium keningnya begitu lama. Hani dapat mencium bau alkohol dari napas Sehun serta aroma nikotin yang tertinggal di kaos oblong abu tua yang dipakainya.

"You drunk." Satu tangannya menangkup tangan Sehun yang menyentuh wajahnya sedang tangan yang lainnya menyentuh rahang Sehun. Pria itu terkekeh kecil seperti bayi dengan gigi taring favoritnya kembali mengintip malu-malu.

"Kau bangun tanpa berteriak. Ini kemajuan," racaunya.

"You drunk. You need to sleep."

"No, luv. I'm not drunk."

Ia berhenti mendebat Sehun karena ia yakin Sehun dan kekeraskepalaan pria itu tak akan berhenti sehingga mereka akan terlibat dalam suatu perdebatan konyol seperti saat pria itu demam.

"What's waking you up?"

"I'm thirsty"

Pria itu menatapnya dengan kening berkerut dalam. Seolah-olah haus adalah suatu hal langka. Sehun menegakkan tubuh yang sebelumnya menunduk ke arahnya. Pria itu berjalan menuju chair set dalam kamar mereka dan menuangkan air yang sudah disediakan Bibi Nam dalam teko aluminium kecil ke dalam gelas plastik berwarna biru. Dia sungguh seperti anak kecil sekarang, disekap dan dijauhkan dari hal-hal berbahaya. Namun Hani tahu Sehun melakukan ini semata-mata karena ia masih mengandung anak pria itu. Sehun tak ingin dia terluka karena itu menyakiti anaknya.

"Ini."

Hani menerima gelas itu dan meneguk air di dalamnya dengan cepat. Hal tersebut menarik senyum Sehun menjadi sebuah tawa kecil yang bergemerincing dengan riang seperti lonceng natal.

Saint or Sinner [COMPLETE - OSH]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang