Chapter 62 - This Love

5.7K 837 523
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sehun mengangkat tubuhnya agar tak terlalu lama menimpa tubuh kecil Hani. Napas mereka masih terengah dan ia mendapati Hani masih memerah di bawah cahaya lampu yang temaram. Keringat membuat kulit putih wanita itu berkilau sehingga Sehun tak bisa menahan dirinya untuk menanam satu kecup pada pundaknya yang masih naik turun oleh tarikan napas.

"Bersihkan dulu dirimu, luv."

Hani memberikan Sehun sebuah geraman. Kedua kelopak mata wanita itu terbuka dan terpejam dengan lelah namun rona di pipinya terlihat sangat cantik. Sehun merunduk lagi untuk mengecup pelipis Hani.

"Ayo mandi." Namun wanita itu lagi-lagi hanya mengerang parau dan Sehun lagi-lagi mengecup pelipisnya.

"Jangan berbalik kalau begitu. Jangan bergerak, tetap seperti ini." Lalu Sehun turun dari ranjang, mengambil bathrobe-nya dan keluar dari kamar. Dua menit kemudian pria itu kembali dengan baskom berisi air hangat dan selembar handuk kecil. Gemericik air terdengar lirih dalam keheningan saat Sehun memeras handuk yang dicelupkannya ke dalam air.

Tubuh Hani sedikit tersentak saat tekstur kasar dari bulu handuk menyentuh punggungnya yang dibasuh oleh Sehun. Namun setelah itu wanita itu nampak kembali tertidur dan tak terganggu sama sekali dengan kegiatan Sehun pada tubuhnya. Hal itu tak pelak seperti pemantik yang menyalakan seribu kembang api di dalam hati Sehun. Dia gemas dan sangat senang.

Sehun menaruh kedua tangannya ke bawah tubuh Hani dan dengan susah payah memindahkan tubuh wanita itu agar lebih nyaman. Saat Sehun sedang meraih selimut untuk Hani, tangannya dicekal oleh wanita itu. Pekat kopinya timbul tenggelam di balik kelopak matanya dengan bulu mata panjangnya yang mengibasi rona merah di pipinya yang masih belum padam.

She's so beautiful in every ways.

Sehun merasakan dan menikmati kelembutan tangan Hani mengelusi hastanya. Dia tahu Hani sedang tenggelam di antara ketidaksadaran.

"Sehun..."

"Ya?"

"Sehun..." Kucing kecilnya berguling ke samping dengan membawa tangan Sehun ke dalam dekapannya. Sehun menebak Hani mungkin tengah mengigau. Namun bahkan caranya mengigau tetap membuat Sehun terpukau. Sehun merunduk lagi untuk mencium pelipis Hani dan berbisik, "How can I live without you? It would be a hell if I live in a world without you in it."

***

"Sialan!"

Kim Jongin melempar kemarahannya melalui sebuah vas bunga yang pecah berkeping setelah membentur dinding. Dia murka, angkara membakar akal sehatnya hingga jadi arang.

Saint or Sinner [COMPLETE - OSH]✅Where stories live. Discover now