Daripada dijodohkan dengan a crazy rich grandpa, Lizzy lebih memilih menikah dengan temannya yang dia cap sebagai penyuka sesama jenis.
Lizzy sih tidak masalah, toh mereka menikah dengan menjunjung tinggi win-win solutions. Tidak ada yang rugi, Liz...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤ disukai oleh lizzyadairlim, nabastalae, lucaslim, javaschatu, Theobeabeobeabeo, rosemaryme, dan 567 lainnya.
Jaspertidakuper halo semuanya, lubang hidung saya ada dua. Jangan lupa like dan komen ya. Makasih *^o^*
Lihat semua komentar 345 ....
Lizzyadairlim Hmm .... punya bodyguard tapi bego sangat.
Lucaslim ya gak ada yang peduli juga kali lubang hidung lu dua.
TanteMaemunah Nak, jangan lupa jadwal senam aerobiknya maju jadi jam dua.
Tant3g3m4sLoh ini toh anggota baru yang goyangannya top markotop.
TanteBamby Dek Jasper, jadi ikutan arisan Tuperwer?
Japertidakuper jadi tante, tapi bayarnya boleh saya cicil 2ribu per bulan?
Damaranaklangit buset ini isi IG Jasper tante-tante semua nabastalae.
Jaspertidakuper saya memang sedang mencari jodoh damaranaklangit.
Tantegenit1 Wah lagi cari jodoh toh ternyata, pantesan tiap melihat nak Jasper, tante jadi deg-degan.
Jaspertidakuper mungkin jantung tante lagi kumat.
-oOo-
"Yang namanya ngasih cium itu harus ada alasannya," kata Jasper kepada Lizzy.
-oOo-
Aku merasakan seseorang membelai surai ini. Jari-jarinya bergerak merangkum wajahku. Semuanya terasa menggelitik ketika bagian dirinya yang lembab menekan bibirku perlahan. Lumatan pada bibir bawahku membuat aku bertanya, apa ini bagian dari mimpi? Kenapa hanya gelap yang ada?
Pertanyaan yang bergema dalam diriku berganti ketika kecupannya semakin menjadi-jadi. Kecupan ini sampai pada sebuah gigitan kecil yang membuatku membuka mulut, lidahnya menyapa milikku. Bermain di sana. Nafasnya pun menerpa parasku, wangi yang familier.
"Hhhhh," aku membunyikan desahan. Mungkin ini pertama kalinya bagiku. Sebelumnya tidak ada hal yang bisa membuatku begini. "Aarhggg," suaraku mengerang teredam ketika sesuatu yang lembut dan basah itu berganti mempermainkan ceruk leherku.
Aku berusaha membuka kelopak mata, tapi tidak bisa. Aku tersesat dalam gelora kenikmatan lain. Jati-jari yang awalnya hanya menelusuri wajahku kini bergerak turun. Hanya ada gelap yang kusukai, begitu membakar hingga ....
