17. Mengetuk Pintu Rumah Malaikat

5.1K 495 203
                                    

"Katanya, ingatan baik yang kita lupakan tersimpan di surga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katanya, ingatan baik yang kita lupakan tersimpan di surga. Jadi, untuk mengingat lagi kamu harus mengetuk pintu rumah para malaikat itu."

-oOo-

Jangan lupa meninggalkan komentar dan vote agar cerita ini lekas update :D.

"Felicia Adair Lim!" Bang Lucas memanggilku dengan penuh emosi.

Aku yang keburu pusing karena tindakanku barusan hanya dapat melangkah cepat. Aku tidak tahu harus menjawab apa dan pikiranku kosong.

"Kenapa kamu menciumnya?" Ia bertanya di tengah pengejarannya.

Kakiku tidak berhenti menuruni tangga. Kejadiannya begitu cepat tadi. Lucas Lim tiba-tiba sudah berada di antara aku serta Jasper yang sedang berciuman. Kakak laki-lakiku itu memukul Jasper lalu menghardiknya. Dia begitu marah dan salah paham.

"Answer me, Felicia!"

Bang Lucas sungguhan membentakku sekarang. Dia menarikku untuk berhenti.

"I dont know!" Aku ganti berseru.

"Dont act like a kiddo, Felicia." Lucas menatapku tajam. "Apa kamu sudah mengingat semuanya?" cecarnya.

Aku mengentakkan tangannya yang semakin menyakitiku. "Apa yang harus aku ingat?"

"Alasan kamu menciumnya."

"Tidak ada alasan, kami hanya terbawa suasana."

Lucas mendesah kesal. "Kepalamu itu bukan hanya untuk dekorasi saja."

Lucas terdengar jahat sekali. Dia tidak pernah bersikap begini.

Aku menggigit bibir menahan amarah dan ucapan yang dirancang pikiranku untuk membalas. Tentu saja, aku kalah telak. Tidak ada alasan yang dapat menjadi pembenaran untuk mengecup Jasper. Itu namanya perselingkuhan. Namun, aku enggan mengakui.

Aku harus mencari penjelasan lain. Membungkam mulut Bang Lucas sangat diperlukan. Dia terlampau cerewet.

"Aku mabuk, okay. Aku mengira Jasper adalah Mas Tala."

Lucas melonggarkan tangannya yang mencengkeramku. Dia masih memberikan tatapan curiga.

Apa dia percaya?

Semudah ini?

Aku mendekati kakak laki-lakiku membuang nafas di dekatnya, tercium bau alkohol yang pekat dariku. Tadi aku minum apa sih kok bisa kayak begini?

Oh My Husband!Where stories live. Discover now