10. Sedihnya Tanpa Alasan

4.3K 505 267
                                    

"Halo gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Halo gaes. Ini gueh Jaspertidakuper. Bei de wei, gueh mau kasih informesyen kalau akun Instagram gueh lupa password. Seinget gueh passwordnya bananabundar1 eh sudah gueh coba tiga puluh kali salah gaes. Ternyata baru ingat gaes kalau passwordnya sudah gueh ganti jadi kecebongloncat. Sejak gueh aplud vidio yutub ini sebenarnya Instagram gue sudah bisa dibuka. Tapi, gueh tetap ingin membuat vidio klarifikasi. Supaya Yutube gueh rame kayak pasar kaget. Thank you yang sudah nonton. Kalian good sekali!" ―dialog Jasper dalam konten video Youtubenya.

"Gaes-gaes sori tadi gueh kelepasan bilang password ige gueh. Tolong jangan didengarkan ya gaes kalau password IG gueh yang baru kecebongloncat. Rahasia gaes jangan bilang-bilang kalau passwprd IG gueh kecebongloncat gaes." ― dialog video Youtube Jasper yang kedua.

Setelah kedua video tersebut tayang. Akun Instagram Jasper tidak kenapa-kenapa. Well, karena tidak ada yang menonton video itu kecuali Tala dan Lizzy yang bodoamat sama password IG Jasper.

-oOo-

"Nona Muda, kenapa kelihatan sedih?"

Ceritaku kali ini dimulai dari satu pertanyaan dari Jasper. Kenapa ya aku tiba-tiba sedih? Apa gara-gara PMS? Apa karena Tala tidak menelepon aku dari pagi? Apa soal Tala yang tidak membahas apa pun soal ciuman kami satu minggu lalu?

Aku tidak tahu Jasper, pikiranku menjawab.

Ah, mungkin aku hanya terbawa suasana hujan rintik-rintik yang tengah membasahi Jakarta hari ini. Aku bisa melihat butiran air menempel pada jendela kafe tempat aku makan siang dengan Jasper. Mataku yang sedari tadi melihat air jatuh, sedikit membuatku mengantuk.

"Nona Muda, mau makan stroberi?" Jasper bertanya lagi. Dia yang duduk di depanku agak mencondongkan tubuhnya. "Biar Nona Muda tidak sedih lagi. Saya janji tidak minta stroberinya. Nona Muda bisa makan semua stroberinya," lanjut Jasper.

Aku menggeleng. "Di sini tidak ada stroberi. Belinya jauh."

"Tidak apa-apa, saya bisa lari cepat-cepat untuk beli stroberi."

"Masih hujan, Jasper. Nanti kamu sakit."

"Tidak apa-apa asal Nona Muda senang lagi."

Aku melirik Jasper merasa terharu karena Jasper sedemikian manis. "Aku ini lagi merenung bukan sedih sungguhan, Cebong. Lagi berpikir―"

"―Tumben Nona Muda bisa berpikir," potong Jasper sambil menatapku serius.

"Lah? Memangnya aku tidak punya otak," Aku langsung menimpali.

Jasper mengangguk. "Punya tapi jarang dipakai. Nona Muda itu cenderung implusif. Bertindak dulu baru memikirkan akibatnya," jelas Jasper, tidak lupa dia melipat tangan di depan dada ala-ala profesor pintar begitu.

Oh My Husband!Where stories live. Discover now