15. Serba Terburu-Buru

3.5K 470 241
                                    

Jangan lupa follow akun Wattpad twelveblossom yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow akun Wattpad twelveblossom yah. Jadi, kalau ceritanya aku privat kalian tetep bisa baca heehehehe.
"Duniaku sedang berputar dengan terburu-buru. Itu semua karena aku ingin segera memilikimu. Aku tidak ingin terlambat seperti dulu."

-oOo-

"Ide brilian!" Aku bertepuk tangan saat Jasper memberikan saran kepadaku dan Tala. "Tumben kamu pintar," imbuhku sembari menepuk kepala Jasper yang suka sekali dipuji. Sikap Jasper ini mengingatkan aku kepada si Kucing, peliharaanku yang sudah lama mati.

Jasper meyakinkan Tala untuk melangsungkan acara pernikahan kami di Ashley's Garden sebutan untuk kebun luas penuh mawar yang berada di Ashley's Cafe. Jasper menandaskan jika aku ini suka sesuatu yang sederhana, jadi undangan pun hanya untuk pihak keluarga beserta teman dekat saja. Pesta pernikahan skala kecil yang dapat aku rancang sendiri, tanpa bantuan wedding organizer artinya aku tidak perlu bekerja sama dengan Kirana Carissa.

"Aku tidak ingin kamu terlalu stres dan capek, Liz," ucap Tala. Pria itu meletakkan susu coklat di meja makan. Kami sedang berada di apartemennya selepas tiga hari pergi ke Singapura.

Aku dan Jasper yang duduk berhadapan pun saling mencuri pandang. "Justru aku semakin stres kalau tiap hari ketemu Kirana. Ayolah Mas Tala, ini kan pernikahan kita―siapa tahu jadi sekali seumur hidup―biarkan aku mengurus semuanya sesuai seleraku," aku mulai merayu pakai acara memaksa Tala agar duduk di sampingku.

"Saya bisa membatu Nona Muda," Jasper ikut nimbrung. Dia memberikan cengiran lebar. "Saya berbakat menghias pohon Natal," imbuhnya.

"Apa hubungannya nikahan sama pohon Natal?" Tanya Tala.

Jasper tidak mengandaskan senyum. "Ya kan sama saja. Saya dapat membantu Nona Muda untuk mendekorasi tempat pernikahan seindah saya menghias pohon Natal," jelasnya.

"Perfect!" Aku berseru. "Ashley's Garden banyak pohonnya!" Aku semakin bersemangat.

Tala diam, matanya bergantian menatapku dan Jasper. Tala si bijaksana sedang menimbang keputusan yang tepat. Memang susah ya memercayakan acara pernikahan kepada dua anak muda yang kerap menjadi trouble maker.

"Please, Mas Tala. Please kesayangan aku, boleh ya?" Aku merajuk, tanganku sudah meremas-remas jari-jari Tala.

Tala menghela nafas. "Okay dengan catatan kamu harus bisa membagi waktu dan tidak sakit."

"Siap!" Aku memeluk Tala, mengecup pipi kanan serta kiri. Aku tertawa senang saat Tala juga tersenyum lebar. "Jasper, astaga." Aku memekik karena Jasper memeluk kami berdua. Jadi lah, kami serupa Teletubies yang sedang show.

Oh My Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang